20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sudah dilaksanakan. Dan kini tinggal soal yang ketiga… jangan kau melanggar janjimu<br />

sendiri…”<br />

“Hah?” Boe Kie terkejut. “Ahh, kembali engkau mengeluarkan pikiran2 sintingmu!”<br />

“Engko Boe Kie,” tertawa Tio Beng dengan riang. “Aku berpikir, karena alisku ini terlalu<br />

tipis dan buruk bentuknya, aku mohon engaku mau menambahkannya dengan melukisnya,<br />

agar lebih tebal. Dengan pit itu engkau bisa melukiskannya untuk memperindah! Bukankah<br />

soal itu tidak melanggar peraturan Hiapgie dari pada kaum Boe lim!”<br />

Boe Kie tertawa, sahutnya sambil menatap mesra sekali. “Oh, baiklah sayang… mulai<br />

sekarang sampai dunia berakhir, setiap hari aku akan melukis alismu itu, agar kau tampak<br />

semakin cantik!”<br />

Dan kedua muda mudi itu telah tertawa dengan suara yang renyai, mengandung kebahagiaan.<br />

Bunga ditelaga berwarna putih.<br />

Teratai dan burung Hian selalu saling bertentangan tempat beradanya.<br />

Kesatria menang melawan penjajah.<br />

Rakyat tersenyum bahagia.<br />

Bayi menangis lincah dan bebas.<br />

Tanah yang gersang memerah kembali.<br />

Pohon2 tumbuh dengan daunnya yang rindang subur.<br />

Semua tersenyum, sambil berseru, “Bebas!”<br />

Dan para pahlawan, kembali kerumah masing2…<br />

TAMAT__________________________________<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1461

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!