20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Setengah jam kemudia, kapal layar itu sudah membuang sauh di luar pulau. Sebuah perahu<br />

kecil menghampiri pulau. Cia Soen bertiga berdiri di pesisir untuk menyambut. Segera juga<br />

mereka mendapat kenyataan, bahwa orang2 di perahu itu semua mengenakan seragam<br />

angkatan laut Mongol.<br />

Jantung Boe Kie memukul keras. “Apa Tio Kouwnio berubah pikiran dan datang lagi kesini?”<br />

tanyanya didalam hati. Ia melirih Cie Jiak yang ternyata sedang mengerutkan alis. Rupa2 nya<br />

tunangan itupun mempunyai dugaan yg sama.<br />

Tak lama kemudia perahu itu menepi. Lima orang anak buah mendarat. Pemimpinnya seorang<br />

perwira, menghampiri Boe Kie dan bertanya sambil membungkuk, “Apa tuan Thio Boe Kie,<br />

Thio Kongcoe?”<br />

“Benar,” jawabnya. “Siapa tuan?”<br />

Mendengar jawaban itu, ia kelihatan girang sekali, “Namun Siauw jin yg rendah, Pas Tai,”<br />

sahutnya. “Siauwjin merasa sangat beruntun, bahwa hari ini kami bisa menemukan Kongcoe.<br />

Siauwjin menerima perintah untuk menyambut Thio Kongcoe dan Cia Tayhiap pulang ke<br />

Tionggoan,” ia tidak menyebut nama Cie Jiak.<br />

Boe Kie menyoja, “Dari tempat jauh tuan datang kesini dan kami merasa sangat berterima<br />

kasih,” katanya. “Tapi apa kau boleh mendapat tahu, siapa yg memerintahkan tuan?”<br />

“Siauw jin adalah orang sebawahan Teetok angkatan laut, Taiwa Che lu, yang menjaga<br />

propinsi Hiok kian,” jawabnya. “Atas perintah Pol tua, Ciang Koen (jendral), siauwjin datang<br />

kesini untuk menyambut Kongcoe dan Cia Tayhiap Pol tua Ciang koen telah mengirimkan<br />

delapan buah kapal yg coba mencari kalian diperairan sepanjang propinsi Hok Kian, Ciat<br />

kang dan kwitang. Atas berkat Thian, siauw jin lah yg memperoleh pahala ini.” Dari keterang<br />

itu dapat ditarik kesimpulan, bahwa orang yg berhasil mencari Boe Kie akan mendapat hadiah<br />

besar.<br />

Boe Kie belum pernah mendengar nama pembesar2 Mongol itu dan ia tahu bahwa semua<br />

perintah dikeluarkan atas titah Beng Beng koengcoe. “Apa kau tahu, mengapa kau diperintah<br />

untuk menyambut kami?” tanyanya.<br />

“Pol tua Ciang koen mengatakan, bahwa Thio Kongcoe adalah seorang bangsawan<br />

berkedudukan tinggi dan juga seorang gagah kenamaan pada jaman ini,” jawabnya. “Beliau<br />

memesan, bahwa andaikata siauwjin berhasil menemukan Kongcoe, siauw jin harus melayani<br />

sebaik mungkin. Tentang mengapa siauwjin diperintah menyambut kongcoe, siauwjin sendiri<br />

sebagai seorang berpangkat rendah, tidak mengetahui.”<br />

“Apa ini maunya Beng beng kongcoe?” sela Cie Jiak.<br />

Pas tai kelihatan terkejut, “Beng beng kongcoe?” ia menegas. “Siauwjin tak punya rejeki<br />

begitu besar untuk menemui beliau.”<br />

“Apa artinya perkataan ‘rejeki’ itu?” tanya pula si nona.<br />

“Beng beng koengcoe adalah wanita Mongol yg tercantik,” sahutnya. “Tidak!... bukan begitu<br />

saja. Beliau adalah wanita tercantik diseluruh dunia, seorang yg boen boe coan cay (paham<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1127

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!