20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sekonyong2 ia membetot kumis Boe Kie dan berteriak, Tioe pat koay! Kau menipu aku! Kau<br />

mempunyai kepandaian yg sangat lihai, tapi kau sengaja tidak mau memberitahukan<br />

kepadaku.<br />

Aduh aduh lepas! teriak Boe Kie.<br />

Siapa suruh kau mendustai aku? kata si nona seraya tertawa.<br />

Lagi kapan aku mendustai kau? Boe Kie balas menanya. Kau tidak pernah memberitahukan<br />

kepadaku, bahwa kau mengerti ilmu silat. Akupun begitu jg.<br />

Baiklah, sekali aku suka mengampuni kau, kata si nona. Biar bagaimanapun jua, tadi kau<br />

sudah bisa jalan?<br />

Belum bisa, jawabnya.<br />

Si nona menghela napas, Benar jg kata orang siapa yg berbuat baik akan mendapat<br />

pemabalasan baik, katanya. Jika aku tidak memikiri kau dan tidak datang lagi kesini, kau<br />

tentu tidak bisa menolong jiwaku. Ia berdia sejenak dan kemudian berkata pula, Kalau aku<br />

tahu bahwa kau berkepandaian lebih tinggi dari aku, aku tentu tidak merasa perlu untuk<br />

membinasakan perempuan she-Coe itu.<br />

Paras muka Boe Kie lantas saja berubah gusar. Aku sama sekali belum pernah meminta kan<br />

untuk <strong>membunuh</strong> nona Coe, katanya dengan suara mendongkol.<br />

Aduh! Kau ternyata belum dapat melupakan nona manis itu! kata si nona dengan suara<br />

mengejek. Akulah yg bersalah. Aku sudah mencelakakan kecintaanmu.<br />

Nona Coe bukan kecintaanku, kata Boe Kie. Dia dan aku tidak ada sangkut pautnya.<br />

Ah, heran sekali! kata si nona. Dia sudah mencelakakan kau dan aku membinasakannya untuk<br />

membalas sakit hatimu. Apa dengan bertidak begitu aku bersalah?<br />

Orang yang mencelakai aku banyak jumlahnya, kata Boe Kie tawar. Jikalau mereka satu demi<br />

satu harus dihukum mati, mereka tidak bakal terbunuh habis. Pula ada orang2 yg berniat<br />

mencelakai aku, tetapi di pandangan mataku, mereka itu harus di kasihani. Seperti nona Coe,<br />

dia setiap hari dirundung kekuatiran, hati nya terus berdenyutan, dia kuatir kakak misannya<br />

tidak mau baik dengannya, dia kuatir kaka misan itu menikahi nona Boe. Orang semacam dia,<br />

ada apakah senangnya?<br />

Mendengar itu si gadis desa murah wajahnya.<br />

Apakah kau menyindir aku? tanyanya gusar.<br />

Boe Kie melengak. Ia tidak menyangka lantaran menyebut2 Coe Kioe Tin, ia membangkitkan<br />

cemburunya nona dihadapannay ini.<br />

Bukan, bukan, katanya cepat. Aku mau bilang sesuatu orang ada nasibnya masing2. Umpama<br />

kata ada orang berbuat tidak benar terhadapmu lantas kau bunuh dia, itulah tidak baik.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 619

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!