20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Coei San terharu. Ia menggenggam tangan adik seperguraan itu, sedang mulutnya mengucap:<br />

"Oh, Lioktee"<br />

Semua orang mengetahui mengapa Lie Hang sampai menulis nama tunangannya itu. Ini<br />

adalah disebabkan karena ia mengasihani In So So yang belum lagi pulih benar kesehatannya,<br />

yang pada pikirnya tak seharusnya berkelahi mati-matian. Seng Kok hendak menggoda, tapi<br />

Coei San lekas mencegah dengan kedipan mata.<br />

"Karena semua sudah setuju Tee hoe, Ngotee, pergilah kau undang isterimu datang kemari,"<br />

kata Wan Kiauw.<br />

Coei San menurut. Ia segera pergi kekamarnya dan mengundang isterinya itu dengan sekalian<br />

menjelaskan duduk persoalan.<br />

"Semua orang orang Liong boen Piauwkiok dan Hoei hong beramai, akulah yang<br />

membinasakannya", kata So So. "Ketika aku melakukan hal itu, aku belum berkenalan sama<br />

Ngo-ko. Maka itu urusan itu tidak selayaknya menyeret-nyeret Boe tong-pay. Baiklah aku<br />

menyuruh saja semua pendeta itu mencari Peh bie-kauw yalah ayahku untuk mereka membuat<br />

perhitungan disana."<br />

"Teehoe, perkara telah terjadi. Kita tidak mestinya berhitungan," kata Siong Kee. "Laginya<br />

aku telah melihat jelas: katanya mereka itu datang untuk urusan Liong boen Piauw-kiok. Itu<br />

melainkan alasan yang benar yalah untuk urusannya Cia Soen. Mereka berpegangan kepada<br />

permusuhan, tapi sebenarnya mereka mencari golok mustika To-liong-to!"<br />

"Sieko betul!" kata Seng Kok. "Memang benar mereka mencari golok mustika itu. Maka biar<br />

bagaimana, mereka pasti tanya dimana tempat berdiamnya Cia Soen sekarang ini."<br />

"Memang demikian adanya." kata Coei San. "Kong-kian sendiri yang memberitahukan Cia<br />

Soen saudara-angkatku itu, bahwa didalam golok To liong-to itu ada tersimpan semacam ilmu<br />

silat yang dapat membikin orang menjagoi dikolong langit ini. Kong-kian ketahui itu, mesti<br />

Kong boen, Kong-tie dan Kong-seng mengetahuinya juga."<br />

"Jikalau begitu, terserah kepada kalian," kata So So akhirnya. "Hanya ilmu silatku masih<br />

rendah sekali, didalam tempo pendek ini, mana dapat aku memahami Cin boe Cit tay tin?"<br />

"Itulah gampang," berkata Wan Kiauw. "Sebenarnya dengan kita berlima melawan tujuh<br />

pendeta, kita merasa pasti bakal menang. Jikalau toh meminta bantuan kau, Teehoe, itulah<br />

sebab kita mendengar lihaynya senjata rahasiamu yang berupa jarum. Kita mengharap kapan<br />

perlu, agar kau membantu kita. Dengan begitupun pastilah Shatee bakal jadi terhibur hatinya"<br />

Wan Kiauw benar. Ia memang memberati Jie Thay Giam yang tidak bisa turut bertempur<br />

hingga saudara itu pasti akan menyesal sekali. sedang penggunaan "tin" itu, inilah yang<br />

pertama kalinya. Bagaimana terhiburnya Thay Giam umpama kata dia bisa turut mengambil<br />

bagian dan mereka menang.<br />

In So So cerdas, ia lantas mengerti.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 354

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!