20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"itulah sembilan biji Toan hoen Gouwkong piauw," jawabnya.<br />

Jawaban ini membuat lima saudara itu terperanjat. Untuk dunia Kang ouw, piauw itu ialah<br />

semacam senjata rahasia yang kesohor sekali. Itulah senjata yang membikin naik namanya<br />

Gouw It Beng dari Liang Cioe.<br />

"Mengena piauw itu, aku bertindak dengan terlalu berbesar hati," Siong Kee mengakui.<br />

"Kalau sekarang aku mengingatnya, aku merasa bersyukur sekali bahwa aku telah lolos dari<br />

marabahaya. Ketika itu Kie Thian Poe mengantar piauw lewat dikota Tong kwan, diluar<br />

tahunya ia berbuat keliru terhadap satu muridnya Gouw It Beng. Dalam pertempuran, Thian<br />

Pioe merobohkan dan melukakan parah murid orang itu. Setelah kejadian, baru Thian Pioe<br />

menginsyafi bahwa ia telah menerbitkan onar. Maka lekas-lekas ia menyelesaikan tugas nya<br />

sebab ia ingin segera pulang ke Kim leng guna mengumpul kawan yang bersedia menghadapi<br />

It Beng itu. Ia baru sampai di Lok yang, ketika di sana ia dicandak It Beng. Maka tarjadilah<br />

janji ,akan bertarung besoknya di luar pintu barat kota Lok yang "<br />

"Gouw It Beng lihay, tak ada disebawahan kita, bagaimana Kie Thian Pioe dapat menandingi<br />

dia ?" tanya In Lie Heng.<br />

"Memang. Thian Pioe sendiri merasa bahwa ia tidak unggulan melawan musuhnya, maka itu<br />

ia minta bantuannya persaudaraan Kiauw dikota Lok yang itu," Siong Kee menerangkan.<br />

"Atas permintaan itu, pihak parsaudaraan Kiauw menjawab: Kau bukan tahu sendiri, Kie<br />

Toako, kami bukan lawan Gouw It Beng. Bukankan kau hanya menghendaki kami membantu<br />

memberikan suara saja? Baiklah, besok pagi kami pasti datang diluar kota barat itu !"<br />

"Persaudaraan Kiauw pandai menggunakan senjata rahasia, dengan Thian Pioe dibantu<br />

meteka, artinya tiga lawan satu, mungkin It Beng dapat dilawan bingga berimbang<br />

kekuatannya," berkata Seng Kok. "Bagaimana dengan Gouw It Beng, apakan ia mempunyai<br />

kawan atau tidak ?"<br />

"It Beng tidak punya kawan," kata Siong Kee. "Yang aneh yalah dua saudara Kiauw itu. Pagi<br />

pagi sekali besoknya Thian Pioe telah pergi kerumah mereka, terutama untuk memastikan<br />

cara menghaadapi It Beng Ketika tiba, ia bertemu dengan penjaga pintu yang berkata: Toaya<br />

dan Jieya mempuayai urusan yang penting yang mendadak, mereka telah pergi ke Tongcioe.<br />

Aku dipesan untuk memberitahukan Kie Looya agar Looya tidak usah menantikannya.<br />

Mendengar itu, Thian Pioe kaget dan mendongkol bukan main. Beberapa tahun yang lalu,<br />

tempo dua saudara Kiauw itu nampak kesukaran di Kanglam, Thian Pioe telah membantunya,<br />

tetapi sekarang, mulut mereka manis, kaki mereka ngacir. Thian Pioe menginsyafi bahaya,<br />

tetapi ia tidak mau salah janji, dari itu ia kembali kehotelnya untuk menulis pesan terakhirnya.<br />

Sesudah memesan seperlunya kepada sekalian pembantunya, seorang diri ia pergi keluar pintu<br />

kota barat."<br />

"Semua kejadian itu tidak lolos dari mataku," Siong Kee melanjutkan setelah berhenti<br />

sejenak. "Aku sudah lantas pergi keluar pintu kota itu, Disana aku bercokol dibawah sebuah<br />

pohon. Sengaja aku menyamar sebagai seorang pengemis. Aku melihat It Beng dan Thian<br />

Pioe datang saling susul, terus mereka bertempur. Baru beberapa jurus. It Beng telah habis<br />

sabar, ia lantas menyerang dengan sebatang piauwnya yang liehay. Thian Pioe putus asa, ia<br />

meraimkan matanya menanti kebinasaan. Disaat itu aku melompat maju. Aku menanggapi<br />

piauw maut itu. It Brng kaget, heran dan gusar. Ia lantas saja menegur aku dan menanya aku<br />

orang dari partay Pengemis atau bukan. Aku tertawa saja, tidak menjawab: Dalam gusar dan<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 326

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!