20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ia meninju, Uah! Coe Tiang Leng muntahan darah. Kau adalah gie heng (saudara angkat) dari<br />

Thio Inkong, katanya dengan suara parau. Biarpun mati, aku tak akan balas menyerang.<br />

Orang itu tertawa terbahak2, Bagus!... bagus! teriaknya bagaikan orang gila. Kau tidak<br />

membalas artinya ajalmu sudah sampai. Suaranya berkata begitu kedua tangannya<br />

menyambar2 dan mengenakan dada serta perut Coe Tiang Leng. Sesaat kemudian, sambil<br />

mengeluarkan teriakan menyayat hati Coe Tiang Leng roboh terkulai. Tapi si kalap masih<br />

belum puas. Ia menubruk sambil mengayun tinjunya.<br />

Pada detik yang sangat berbahaya, Boe Kie melompat dan dengan mati2 an menangkis<br />

pukulan itu. Begitu lengannya kebentrok dengan tinju si kalap, ia merasa dadanya menyesak.<br />

Tapi, tanpa mempedulikan bencana, ia menudin dan berteriak. Kau! kau bukan Cia Soen!<br />

kau bukan.<br />

Orang itu gusar. Tahu apa kau, setan kecil? bentaknya sambil menendang. Boe Kie mengegos<br />

dan berteriak pula. Kau bukan Cia Soen! kau menyamar sebagai Cia Soen.<br />

Mendengar teriakan Boe Kie, perlahan2 Cie Tiang Leng merangkak bagus. Kau kau bukan<br />

Cia Soen? serunya dengan suara parau. Kau menipu aku?. Tiba2 badannya bergoyang2 Uah!<br />

mulutnya menyemburkan darah yang secara kebetulan menyambar tepat pada muka orang itu.<br />

Hampir berbaring, tubuhnya jatuh ngusruk kedepan dan dengan menggunakan kesempatan<br />

itu, dialah dan tangannya bergerak dan jerijinya menotolk Sin hong hi at, dibawah tetek si<br />

kalap.<br />

Sesudah terluka berat. Coe Tiang Leng bukan tandingannya orang itu. Tapi ia berhasil<br />

menolohg jalan darah si kalap karena totokan it yang cie itu dikirim secara diluar dugaan.<br />

Dalam bidang ilmu totok, It yang cie tiada keduanya. Biarpun berkepandaian tinggi, orang itu<br />

tidak berdaya lagi. Sambil menggeram, ia terguling Coe Tiang Leng segera mengirim dua<br />

totokan susulan, tapi sesudah itu, ia sendiri roboh tanpa ingat orang lagi. Coe Kioe Tin dan<br />

Boe Kie buru2 mendekati dan mengangkat tubuh orang tua itu.<br />

Selang beberapa saat, perlahan-lahan Coe Tiang Leng tersadar. Ia mengawasi Boe Kie dan<br />

berkata dengan suara terputus-putus. Apa apa benar dia dia bukan Cia Soan?<br />

Coe Pehpeh, sekarang aku mesti berterus terang, kata si bocah. Orang yang dinamakan<br />

Inkong olehmu adalah ayahku sendiri, sedang Kim-mo Say-ong Cia Soen adalah ayah<br />

angkatku. Tidak! Aku tidak bisa salah mengenali.<br />

Coe Tiang Leng menggeleng-geleng kepalanya.<br />

Kedua mata Giehoe buta, tapi mata orang itu melek, menerangkan Boe Kie. Mata Gie hoe<br />

buta sebelum mendarat Peng hwee to jadi kejadian itu tidak diketahui oleh siapapun dua.<br />

Orang itu menyamar sebagai Giehu, tapi ia tak tahu kenyataan tersebut.<br />

Cie Kie Tin menarik tangannya. Adik Boe Kie apa benar kau puteranya tuan penolong kami?<br />

tanyanya dengan suara terharu. Bagus! Sungguh bagus!<br />

Tapi orang tua itu masih tetap tidak percaya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 566

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!