20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tiba tiba Tay Kie berbicara dalam bahasa Persia. Ia bicara dengan sikap angker. Tie hwie ong<br />

kelihatan kaget dan lalu menjawab. Tayseng Po soe ong turut bicara. Sehabis mereka bicara,<br />

dari atas kapal diturunkan sebuah perahu dengan delapan pendayung dan perahu itu segera<br />

menuju ke kapal Boe Kie yang sudah hampir karam.<br />

“Thio Kauwcoe, aku dan Siauw Ciauw mau menuju ke sana,” kata Tay Kie. “Kalian tunggu<br />

saja disini sebentar.”<br />

“Han hoejin!” bentak Cia Soen. “Beng kauw di Tionggoan telah memperlakukan kau secara<br />

baik. Bangun atau robohnya agama kita tergantung atas Boe Kie seorang. Jika kau menjual<br />

kami, kebinasaan Cia Soen tidak menjadi soal. Tapi kalau selembar rambut Boe Kie sampai<br />

terganggu, biarpun sudah menjadi setan, Cia Soen pasti tak akan mengampuni kau.”<br />

Jilid 61____________________<br />

Tay Kis tertawa dingin, “Kalau anak angkatmu seperti mustika, apakah anakku tak lebih<br />

daripada lumpur yg kotor?” tanyanya dengan suara getir. Sehabis berkata begitu seraya<br />

menuntun tangan Siauw Ciauw, ia melompat ke perahu yang segera didayung kearah kapal<br />

besar.<br />

Mendengar perkataan nyonya itu, Cia Soen dan yang lain2 terkejut. “Kalau begitu benar<br />

Siauw Ciauw puterinya,” kata Tio Beng.<br />

Tak lama kemudian Tay Kis dan Siauw Ciauw sudah berada dikapal besar dan mereka terus<br />

bicara dengan para Po Soe Ong.<br />

Sementara itu kapal Boe Kie terus menenggelam dengan perlahan. Sedim demi sedim tiang<br />

layar masuk kedalam air.<br />

Cia Soen menghela napas. “Boe Kie,” katanya. “Aku salah menilai Han Hoejin, kau salah<br />

menilai Siauw Ciauw. Boe Kie seorang lelaki sejati harus mundur dan bisa maju. Biarlah<br />

untuk sementara waktu kita menelan hinaan untung mencari kesempatan guna meloloskan<br />

diri. Diatas pundakmu terdapat beban yg berat. Berlaksa laksa rakyat di Tiong Goan<br />

menunggu nunggu tindakan Beng Kauw untuk mengusir Tat coe dari negara kita. Boe Kie<br />

begitu ada kesempatan kau mesti menggunakannya untuk melarikan diri. Jangan perdulikan<br />

yg lain. Kau adalah pemimpin suatu agama. Kau harus mengerti apa artinya itu.”<br />

Sebelum pemuda itu menyahut Tio Beng sudah mendahului. “Fuh! sedang jiwa sendiri tak<br />

bisa ditolong lagi, kau masih bicarakan soal Tat coe”<br />

Cie Jiak yg sedari tadi terus membungkam, tiba2 berkata. “Rasa cinta Siauw Ciauw terhadap<br />

Thio Kong coe sangat besar. Menurut pendapatku ia takkan berkhianat.”<br />

“Apa kau tak lihat cara bagaimana Cie gan liong ong mendesak dia?” tanya Thio Beng.<br />

“Semula Siauw Ciauw menolak, kemudian lantaran terlalu didesak, ia kelihatannya<br />

meluluskan permintaan ibunya. Hm.. dan dia berlagak sedih.” Sesaat itu tiang layar hanya<br />

menonjol setombak lebih dari permukaan air. Gelombang yang turun naik membawa semua<br />

orang.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1110

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!