20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

gunung jika disertai dengan te<strong>naga</strong> Lweekang yang kuat dan dapat memunahkan segala rupa<br />

serangan. Maka itulah semua serangan Ho Ciok Too, tak perduli dari mana datangnya, dapat<br />

ditangkis dengan Song coan chioe.<br />

Sampai disitu, kegirangan pihak Siauw Lim sie tak dapat ditekan lagi. Dengan serentak<br />

murid2 Tat mo tong bersorak sorai.<br />

Sedang sorakan masih belum mereda, sambil membentak keras, Ho Ciok Too meninju dada<br />

lawannya, pukulan itu adalah pukulan biasa saja, tapi disertai dengan te<strong>naga</strong> dalam yang<br />

sangat dahsyat. Buru2 Koen Po menolak dengan kedua telapakan tangannya dalam pianhoa<br />

citseng. "Buk!", telapakan tangan dan tinju beradu keras. Badau Ho Ciok Too ber goyang2<br />

sedang Thio Koen Po terhuyung ke belakang beberapa tindak.<br />

"Huh!" demikian terdengar suara Ho Ciok Too yang tanpa te<strong>naga</strong> dalam mengubah<br />

gerakannya lalu maju setindak dan sekali lagi mengirim tinju deugan sepenuh te<strong>naga</strong>. Thio<br />

Koen Po yaug ilmu silatnya saugat terbatas, kembali menangkis dengan Pian hoa cit seng<br />

yaitu mendorong dengan keduu telapakan tangaunya. "Buk !", tubuh Koen Po sempoyongan<br />

lima tindak kebelakaug, sedang badan Ho Ciok Too terhuyung kedepan, "Tinggal satu<br />

pukulan lagi !" bentaknya dengau paras muka pucat.<br />

"Sambutlah dengan seantero te<strong>naga</strong>mu!" ia maju dua tindak, memasang kuda2 dan mengirim<br />

pukulan dengan gerakan perlahan.<br />

Sesaat itu, ratusan pendeta Siauw lim sie mengawasi sambil menahan napas. Semua orang<br />

yakin, bahwa dengan pukulan itu, Ho Ciok Too mempertaruh nama besarnya dan bahwa ia<br />

tentu menggunakan seantero te<strong>naga</strong> Lwee kang yang dimilikinya.<br />

Untuk ketiga kalinya, Koen Po menyambut dengan Pian hoa cit seng. Sekali ini, beradunya<br />

tinju dan telapak tangan tidak mengeluarkan suara apapun juga. Kedua lawan dengan<br />

berbareng mengempos semangat mengarahkan seluruh Lweekang mereka.<br />

Mengenai ilmu silat, Ho Ciok Too lebih unggul ratusan kali lipat daripada Thio Koen Po tapi<br />

dalam te<strong>naga</strong> Lweekang, ia masih belum bisa mengatasi pemuda itu. Semua orang tak pernah<br />

mimpi, bahwa secara kebetulan Koen Po memperoleh pelajaran dari Kioe yang Cin ken keng<br />

dan memiliki te<strong>naga</strong> dalam yang sudah mencapai tingkat tinggi.<br />

Sama juga mereka bertahan sambil memusat seantero te<strong>naga</strong> dalam di tangan mereka. Sekonyong2,<br />

berbareng dengan keluarnya suara "huh", Ho Ciok Too mundur setindak karena ia<br />

merasa darahnya meluap ke atas, Se bisa2 ia masih mau coba mempertahankan diri, tapi<br />

mendadak matanya gelap dan ia lantas memuntahkan darah dari mulutnya. Walau tidak tahu<br />

apa artinya memuntahkan itu tak tabu, bahwa lawannya sudah terluka berat Thio Kaen Po<br />

kaget bukan main. "Celaka !" teriaknya sambil memburu untuk memapah lawan.<br />

Ho Ciok Too mengebas tangannya dan seraya tertawa getir, ia berkata. "Ho Ciok Too! Ho<br />

Ciok Too! Kau benar2 orang edan!" berpaling kearah Thian beng Siansoe dan menyoja<br />

sampai ketanah. "Ilmu silat Siauw lim-sie sudah kesohor ribuan tahun dan benar saja nama itu<br />

bukan nama kosong," katanya. Hari ini aku bisa membuka kedua mataku lebih lebar. Sehabis<br />

berkata begitu, ia memutar badan dan dengan sekali menotol tanah dengan ujung kakinya,<br />

tubuhnya melesat beberapa tombak jauhnya. Ia berhenti sebentar dan menengok kearah Kakwan.<br />

"Kak-wan Taysoe," katanya. "Orang itu mengatakan, bahwa kitab suci berada didalam<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!