20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Di mana dia ?" tanya Boe Kie.<br />

"Keparat itu ternyata telah berhasil menyelusup kedalam pasukan yang dipimpin saudara Cie<br />

Siu Hwe, kabarnya saudara Cie sangat percaya dan sayang kepadanya," sahut In Ya Ong.<br />

"Jika demikian, tentu kita yakin sulit untuk mengambil tindakan . . ." ujar Boe Kie. "Harap<br />

Koko mengirimkan orang untuk memberikan bisikan kepada saudara Cie, bahwa keparat Tan<br />

Yoe Liang itu sangat licik dan kejam, jangan-jangan akan timbul bibit bencana bila terlalu<br />

mempercayai dia maka paling baik jika bisa menjauhi dia ..."<br />

"Yang terbaik adalah sekali tabas membinasakan she Tan itu, urusan menjadi beres!" ujar In<br />

Ya Ong.<br />

"Baiklah, urusan itu biar kuselesaikan," kata In Ya Ong waktu melihat Boe Kie dan yang<br />

lainnya berdiam diri dalam keadaan bimbang.<br />

Disaat itu tiba-tiba sekali datang kurir yang membawa surat kilat dari Cie Siu Hwee.<br />

"Celaka, kita kena didahului dia - - - " kata Yo Siauw mengerutkan alisnya.<br />

Waktu Boe Kie membaca surat itu, ternyata merupakan sepucuk surat yang bunyinya sangat<br />

panjang lebar, dimana Cie Siu Hwee melaporkan bahwa Tao Yoe Liang telab mengakui<br />

berbuat dosa dan salah kepada sang Kauwcoe. Ia menyadarinya jika dosanya terlampau besar<br />

maka dia rela untuk masuk menjadi anggauta Beng kauw dan ia berjanji pula untuk merobah<br />

kesalahannya yang lalu dengan berjuang membantu Beng kauw, asalkan sang Kauwcoe<br />

memberikan kesempatan kepadanya untuk memperbaikinya.<br />

Boe Kie menyerahkan surat itu kepada Yo Siauw dan kemudian kepada semua rekanrekannya<br />

untuk dibaca bergilir.<br />

Jilid 80________________<br />

Dengan sengit In Ya Ong kemudian berkata, “Cie Hiantee terlalu mempercayai orang itu,<br />

kelak pasti akan merasakan getahnya.”<br />

“Ya, keparat Tan Yoe Liang benar-benar licin, bahkan sangat licin sekali,” kata Yo Siauw.<br />

“Tetapi kita sekarang ini berada dalam keadaan serba sulit, karena tentu tidak dapat kita<br />

membinasakan Tan Yoe Liang sekarang ini, karena kuatir kalau-kalau menimbulkan salah<br />

paham pahlawan-pahlawan seluruh negeri,” kata Yo Siauw.<br />

“Tepat!” angguk Boe Kie. “Pheng Tatsu, kau sangat akrab dengan Cie Hiantee, silakan kau<br />

mencari dia, kesempatan untuk menasehati dia agar lebih waspada terhadap tipu muslihat Tan<br />

Yoe Liang jadi lebih luas dengan terjalinnya hubungan baik di antara mereka berdua…dan<br />

jangan sekalai-sekali Cie Hiantee itu menyerahkan kekuasaan kepadanya.”<br />

Pheng Eng Giok menerima tugas itu.<br />

Namun Cie Siu Hwe merupakan orang yang sulit sekali dinasehati, tidak mau memperhatikan<br />

nasehat Pheng Eng Giok sehingga dia telah dicelakai Tan Yoe Liang dan melayang jiwanya di<br />

tangan orang she Tan tersebut.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1452

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!