20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Apakah dia tidak terluka? ia tanya.<br />

Memang tidak! Ketika tanganku mengenai pundaknya, dari pundak itu menolak keluar aliran<br />

te<strong>naga</strong> dalam yang membuat tanganku mental kembali. Jelaslah dia telah mempelajari ilmu<br />

Kioe Yang Kang dari Go Bie-pay. Dan membuat tanganku gemetaran dan kesemutan! Dia<br />

mana terluka?<br />

Boe Kie menjadi girang. Ia berkata dalam hatinya, Kalau begitu, Biat Ciat Soe-thay<br />

menghargai nona itu. Dia rela menurunkan ilmu Kioe Yang Kang dari Go Bie-pay, sedangkan<br />

ilmu itu adalah ilmu pelindung untuk partainya.<br />

Tengah ia berpikir, Boe Kie merasa kupingnya sakit. Tanpa setahunya, telinganya itu telah<br />

ditampar si nona, pipinya juga kena, sehingga kuping dan pipinya menjadi merah dan bengap.<br />

Kaukau bikin apa? tegurnya gusar.<br />

Nona itu mendongkol, katanya sengit. Melihat orang demikian cantik semangatmu terbang<br />

naik keluar langit! Aku bilang dia tidak terluka, lantas kau jadi kegirangan! Kenapa?<br />

Jika benar aku girang untuknya, apa kaitannya dengamu? Boe Kie balik bertanya.<br />

Tangan si nona melayang pula, tapi Boe Kie dapat berkelit mundur.<br />

Nona itu menjadi gusar dan berseru.<br />

Kau telah bilang bahwa kau telah bakal menikahi aku! Belum setengah hari lewat, pikiranmu<br />

sudah berubah! Kau sudah kepincut nona lain!<br />

Toh kau sendiri yang bilang aku tidak cocok untukmu? balas Boe Kie. Kau pun bilang bahwa<br />

di dalam hatimu ada seorang kekasih lainnya, kau tak dapat menikah denganku!<br />

Itu benar! Tapi kau telah berjanji padaku bahwa seumur hidupmu kau akan setia padaku, kata<br />

si nona pula.<br />

Tentu sekali, apa yang telah aku bilang akan kupegang, kata Boe Kie pula.<br />

Kalau begitu? kata si nona gusar, Kenapa setelah melihat nona cantik kau tak ada semangat<br />

seperti ini? Melihat lagakmu ini bagaimana orang tidak mendongkol?<br />

Mau tidak mau, Boe Kie tertawa.<br />

Semangatku tidak hilang! katanya.<br />

Si nona masih berkata sengit, Aku larang kau menyukai dia! Aku larang kau memikirkan dia!<br />

Aku tidak bilang bahwa aku menyukai dia, kata Boe Kie. Tapi kau, di dalam hatimu mengapa<br />

kau senantiasa mengingat seseorang lain. Kau mengingatnya hingga kau tidak melupakannya?<br />

Sebab aku kenal orang itu lebih dulu daripada aku kenal kau. Coba aku mengenal kau terlebih<br />

dahulu, pasti seumur hidupku, aku selalu baik terhadap kau seorang, tidak akan mencintai<br />

orang lain lagi. Ini dia yang dibilang, ikut satu orang hingga akhir hayatnya. Jikalau satu<br />

orang mempunyai dua atau tiga pikiran, Tuhan juga tidak dapat menerimanya?<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 624

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!