20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pemandanganmu begitu tolol. Kurasa Thio Sam Hong tiada banyak bedanya denganmu dan<br />

aku boleh tak usah pergi menemuinya."<br />

Melihat Cia Soen mempunyai pengetahuan tinggi dalam ilmu surat dan ilmu silat, Coei San<br />

merasa sangat kagum. Tapi, karena mendadak orang itu memandang rendah kepada gurunya,<br />

yang dipuja olehnya bagaikan malaikat, darahnya lantas saja meluap. "In soe (guruku)<br />

memiliki kepandaian sedemikian tinggi, sehingga tak akan dapat diukur oleh manusia biasa,"<br />

katanya dengan suara keras.<br />

"Ilmu Cianpwee sangat tinggi dan tak dapat dilawan oleh orang-orang muda. Tapi dimata<br />

Insoe, Cia Cianpwee hanyalah seorang kasar yang tidak kenal budi."<br />

Mendengar kata-kata itu, In So So kaget bukan main dan buru-buru menarik ujung baju Coei<br />

San. Tapi pemuda itu yang sedang panas perutnya, lantas saja berkata: "Seorang laik-laki, jika<br />

mesti mati, biarlah mati, tapi tak dapat ia membiarkan gurunya dihina orang"<br />

Diluar dugaan, Cia Soen tidak menjadi gusar. "Thio Sam Hong adalah seorang guru besar dan<br />

pendiri sebuah partai yang besar pula," katanya dengan suara tawar. "Mungkin sekali, ia<br />

memiliki kepandaian tinggi. Ilmu silat tiada taranya. Bukan tak bisa jadi bahwa jika<br />

dibandingkan, kepandaianku tak nempil dangan kepandaiannya. Nanti, di satu hari, aku pasti<br />

akan mendaki Boe tong san untuk meminta pelajaran. Thio Ngohiap, ilmu apa yang kau<br />

paling mahir? Hari ini aku siorang she Cia ingin menambah pengalaman."<br />

In So So terkejut. Sesudah menyaksikan kepandaian Cia Soen, ia mengerti, bahwa Coei San<br />

bukan tandingan orang itu. Maka itu ia lantas saja berkata : "Cia Cianpwee, To liong to sudah<br />

jatuh kedalam tanganmu dan semua orang merasa kagum melihat kepandaianmu. Apa lagi<br />

yang kau mau ?"<br />

"mengenai To liong to, semenjak dulu telah tersiar beberapa kata-kata yang sampai sekarang<br />

belum dapat dipecahkan orang." kata Cia Soen. "Apakah kau tahu bunyi kata-kata itu ?"<br />

"Ya," jawabnya.<br />

"Golok ini katanya sebuah senjata yang paling dihormati dalam Rimba Persilatan dan<br />

siapapun juga yang memilikinya, akan dapat memerintah di kolong langit dan tiada manusia<br />

yang akan menentangnya," kata pula Cia Soen. "Tapi sampai sekarang, belum ada juga yang<br />

tahu, rahasia apa bersembunyi dalam golok ini. Apakah benar orang yang memilikinya dapat<br />

memerintah orang-orang gagah dalam Rimba Persilatan ?"<br />

"Cia Cianpwee adalah seorang yang berpengetahuan tinggi dan boan pwee justru ingin<br />

menanyakan Cianpwee tentang hal itu," kata si nona.<br />

"Akupun tak tahu," jawabnya. "Sesudah mendapatkan golok ini, aku akan berdiam ditempat<br />

yang sepi dan akan menggunakan tempo beberapa tahun untuk mencoba memecahkan tekateki<br />

itu "<br />

"Bagus." kata So So. "Cia Cianpwee mempunyai kecerdasan otak yang melebihi manusia<br />

biasa. Jika Cianpwee tidak berhasil, lain orangpun pasti tak akan bisa berhasil."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 183

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!