20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tanpa mengenal kasihan, si tabib malaikat membakar terus dengan batang Tin ngay yang<br />

menyala nyala. Sesudah selang beberapa lama, tubuh si bocah penuh dengan totol totolan<br />

hitam akibat pembakaran itu.<br />

Boe Kie yang keras kepala sedikitpun sungkan memperlihatkan kelemahannya. Jangankan<br />

berterlak kesakitan, merintihpun tidak. Sebaliknya dari itu, ia masih bisa bicara dengan sang<br />

tabib sambil bersenyum senyum.<br />

Meskipun tidak mengerti ilmu ketabiban, tetapi sesudah belajar ilmu Tiam hiat dari Cia soen,<br />

ia paham akan letaknya berbagai jalanan darah disekujur badan manusia. Maka itu, waktu<br />

Ouw Ceng Goe bicara tentang soal ketabiban sambil membakar jalanan darahnya, sedikitsedikit<br />

ia masih bisa melayaninya, Kadang kadang berdasarkan pengetahuannya akan ilmu<br />

Tiam hiat, ia malah memberi tafsiran atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Hal<br />

ini menggembirakan sangat hati Tiap kok Ie sian. Sebagaimana diketahui, ia hidup<br />

menyendiri disebuah selat yang terpencil dari dunia luar. Manusia yang mengawaninya hanya<br />

kacung kacung yang membantunya mencari daun obat atau memasak obat. Maka dapatlah<br />

dimengerti kalau sekarang kegembiraannya timbul sebab ia bisa bicara dengan seorang yang<br />

kelihatannya mengerti akan apa yang dibentangkan olehnya.<br />

Setelah beberapa ratus jalanan darah yang bersangkut paut dengan Keng sian meh selesai di<br />

bakar, siang sudah berganti dengan malam. Tak lama kemudian, seorang kacung membawa<br />

nasi dan sayur yang lalu ditaruh diatas meja dan kemudian ia membawa juga barang santapan<br />

keluar rumah untuk diberikan kepada Siang Gie Coen yang masih terus menggeletak diatas<br />

rumput.<br />

Malam itu si berewok tidur diudara terbuka. Waktu tiba temponya untuk mengaso, tanpa<br />

mengeluarkan sepatah kata, Boe Kie berjalan keluar rumah dan membaringkan dirinya diatas<br />

rumput, disamping Toako, sebagai tanda bahwa ia bersamaan nasib dengan si berewok.<br />

Ouw Ceng Goe tidak memperdulikan, ia malah berlagak tidak melihat perbuatan Boe Kie.<br />

Tapi didalam hati, diam-diam ia merasa heran dam kagum akan cara-caranya bocah cilik Itu.<br />

Pada keesokan harinya, si tabib malaikat menggunakan tempo setengah hari untuk membakar<br />

"hiat" dari Kie keng Pat meh. Keng siang meh adalah seperti sungai yang terus mengalir tak<br />

henti-hentinya, sedang Kie keng Pat meh seolah-olah telaga atau lautan yang menerima semua<br />

aliran itu. Maka itu, usaha untuk mengusir racun dingin yang berkumpul di Kie keng Pat meh<br />

banyak sukar daripada usaha mengusir racun itu dari Keng Pat meh.<br />

Sesudah selesai membakar berbagal "hiat" dari Kie keng pat meh, Ceng Goe segera<br />

memerintahkan kacungnya memasak semacam ramuan obat yang kemudian lalu diberikan<br />

kepada Boe Kie. Obat itu dingin sifatnya dan dalam usaha babak kedua itu ia menggunakan<br />

dingin membasmi dingin. Sehabis makan obat itu, Boe Kie mengigil hebat, tapi sesudah<br />

serangan itu mereda, ia merasakan badannya banyak lebih baik, lebih nyaman dan lebih segar.<br />

Di waktu lohor si tabib malaikat meneruskan usahanya dengan menusuk berbagai jalanan<br />

darah Boe Kie dengan mengunakan jarum emas. Selagi diobati dengan rupa rupa daya Boe<br />

Kie coba membujuk Ceng Goe, supaya dia suka mengobati Gie Coen, tapi orang aneh itu<br />

tidak meladeni dan hanya berkata: "Gelar Tiap kok ie sian untukku sebenarnya kurang tepat<br />

dan aku tidak menyuka julukan itu. Gelar Kian sie Poet kioe barulah menyenangkan hatiku."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 427

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!