20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Boe Kie terkejut, Apa Coe Jie sudah tahu siapa adanya aku? tanyanya didalam hati.<br />

Apa kau bicara sungguh-sungguh? Tanya pula In Lie Heng.<br />

Sungguh-sungguh, jawabnya. Aku tidak berani main-main terhadap In Liok Hiap.<br />

Sudah sepuluh tahun NgoKo meninggal dunia, kata Lie Heng dengan suara perlahan. Apa<br />

benar nona tak tahu?<br />

Coe Jie melompat bangun. Ah! serunya. Thio Ngohiap sudah meninggal dunia! Kalau begitu,<br />

dia sudah yatim piatu.<br />

Apakah nona mengenal keponakanku Boe Kie? Tanya In Lie Heng.<br />

Lima tahun berselang, di rumah Tiap Kok Ie Sian Ouw Ceng Goe, aku pernah bertemu<br />

dengannya, jawab si nona. Tapi sekarang aku tak tahu dimana ia berada.<br />

Atas titah Soehoe, akupun pernah datang di Ouw Tiap Kok untuk menemui Boe Kie. Kata<br />

pula In Lie Heng. Akan tetapi, suami isteri Ouw Ceng Goe telah dibinasakan orang dan Boe<br />

Kie tak ketahuan kemana perginya. Lama juga aku menyelidiki tanpa berhasil. Belakangan<br />

hai! Tak dinyana tak dinyana.. Ia tak dapat meneruskan perkataannya, sedang paras mukanya<br />

berubah sedih.<br />

Ada apa? Tanya si nona tergesa-gesa. Apa yang didengar olehmu?<br />

Dengan rasa heran, In Liok Hiap menatap wajah Coe Jie. Nona, katanya. Mengapa kau<br />

menaruh perhatian begitu besar? Apakah keponakanmu sahabat atau musuhmu?<br />

Coe Jie mengawasi ke tempat jauh. Beberapa saat kemudian, barulah ia berkata dengan suara<br />

perlahan. Aku telah mengajak dia pergi ke pulau Leng Coa To..<br />

Leng Coa To? memutus Lie Heng. Pernah apa nona kepada Gin Yap Sianseng dan Kim Hoa<br />

Popo?<br />

Si nona tidak menjawab. Ia terus melamu dan bagaikan seorang linglun, ia berkata pula pada<br />

dirinya sendiri. Dia bukan saja menolak, tapi juga memukul, mencaci dan bahkan menggigit<br />

tanganku, hingga darahku mengucur... Seraya berkata begitu, telapak tangan kirinya<br />

mengusap-usap belakang tangan kanannya tapi tapi.. kutetap tak dapat melupakannya. Aku<br />

bukan mau mencelakai dia, aku ingin bisa mengajak dia ke Leng Coa To supaya dia bisa<br />

menerima pelajaran ilmu silat yang tinggi dari Popo. Aku ingin berusaha untuk mengusir<br />

racun dingin Hian Beng Sin Ciang yang mengeram dalam tubuhnya. Tapi dia garang luar<br />

biasa. Dia menganggap maksudku yang begini baik sebagai niatan jahat.<br />

Jilid 35_______________<br />

Boe Kie kaget tak kepalang. Baru sekarang ia tahu, bahwa Coe Jie adalah A-Iee yang pernah<br />

mencekal lengannya dalam pertemuan di Ouwtiap kok. Baru sekarang ia tahu bahwa<br />

kecintaan yang tidak dapat dilupakan oleh si nona adalah dirinya sendiri. Ia mengawasi muka<br />

Coe Jie. Pada roman yang jelek itu sudah tak ada bekas-bekas dari kecantikan yang dulu. Tapi<br />

waktu melihat sinar mata si nona, lapat-lapat ia ingat sinar mata A-Iee.<br />

Kalau begitu dia murid Kim hoa Popo, kata Biat coat Soethay dengan suara dingin. Kim hoa<br />

Popo pun bukan seorang dari partai lurus bersih. Tapi sekarang kita tak boleh menanam<br />

terlalu banyak permusuhan dan untuk sementara waktu, kita tahan saja padanya.<br />

Nona, kata Lie Heng. Terhadap keponakanku, kau ternyata mempunyai maksud baik. Hanya<br />

sayang dia tipis rejeki. Beberapa hari berselang, aku telah bertemu dengan Sianseng Ho Thay<br />

Ciong, Ciang boen jin dari Koen loen pay. Dari orang tua itu, aku mendapat tahu, bahwa pada<br />

empat tahun berselang, karena terpeleset Boe Kie telah jatuh ke jurang yang dalamnya<br />

berlaksa tombak. Hai! Kecintaan antara aku dan mendiang ayahnya bagaikan kecintaan antara<br />

tangan dan kaki. Di luar dugaan, langit tidak melindungi orang yang baik.<br />

Bruk! Coe Jie jatuh terjengkang.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 649

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!