20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kejadian itu tidak disangka2 oleh Ho Thay Ciong. Sesudah memikir sejenak, ia berkata denga<br />

suara perlahan. Biarpun Sang Seng Tong bukan kobokan <strong>naga</strong> atau sarang harimau, kurasa<br />

seorang yang sepertimu takkan bisa keluar dari tempat ini.<br />

Boe Kie tahu bahwa dengan berkata begitu, si tua buka omong besar. Tapi ia bersikap acuh<br />

tak acuh dan berkata dengan suara tawar.<br />

Menurut pendapatku, kecuali dengan obatku sendiri, racun Kioe Pie Wan tak akan bisa<br />

dipunahkan dengan apapun juga.<br />

Ho Thay Ciong mengerutkan alis, Baiklah katanya Bukalah jalan darahku, aku akan<br />

mengantarmu keluar dari tempat ini.<br />

Jalan darah si tua yang tertotok adalah Hong Tie dan Keng Boen. Boe segera mengurut jalan<br />

darah Thian Coe, Hoan Siauw, Toa Wie, dan Siang Kie. Tapi sudah berusaha beberapa lama<br />

ia masih juga belum berhasil.<br />

Hal itu sudah mengejutkan mereka berdua. Boe Kie kaget, karena sudah menggunakan tujuh<br />

macam cara untuk membuka jalan darah, yang didapat oleh Ouw Ceng Goe, ia masih belum<br />

berhasil. Si tua terkejut, sebab ia mendapat kenyataan, bahwa si bocah memiliki rupa-rupa<br />

ilmu membuka jalan darah dan te<strong>naga</strong> dalamnyapun sudah cukup tinggi. Anak ini benar lihay,<br />

katanya dalam hati, Siok Ham menotok tujuh delapan jalan darahnya, tapi ia tidak bergeming.<br />

Boe Tong Pay sungguh tidak boleh di buat gegabah. Untung juga, waktu itu berada di Boe<br />

Tong san aku tidak turun tangan, kalau tanganku iseng, bisa jadi aku celaka. Murid Boe Tong<br />

yang begitu kecil sudah begitu lihay. Apalagi yang sudah dewasa, ia tak tahu bahwa<br />

kekebalan Boe Kie terhadap Tiam Poat didapatkan dari Cia Soen, sedang rupa2 ilmu<br />

membuka jalan darah didapat dari Ouw Ceng Goe, sehingga tidak ada sangkut paut dengan<br />

Boe Tong Pay.<br />

Mendadak Ho Thay Ciong mendapat serupa ingatan dan ia lantas saja berkata. Bawa kemari<br />

poci teh dan tuang tehnya ke mulutku.<br />

Boe Kie merasa curiga, tapi mengingat, demi keselamatan gundiknya, si tua pasti tidak berani<br />

main gila terhadapnya, maka ia lantas saja mengangkat poci teh itu dan menuangkan isinya<br />

kedalam mulut Ho Thay Ciong.<br />

Si tua tidak menelan air teh itu. Tiba2 sambil menggerakan Lweekang, ia menyembur dan<br />

bagaikan sebatang anak panah, air itu menyambar tekukan sikutnya di bagian Ceng Leng Yao.<br />

Hampir berbareng, lengannya dapat digerakkan pula.<br />

Sedari datang ke Sam seng tong, Boe Kie memandang rendah Ho Thay Ciong karena lagal<br />

lagunya seperti takut bini menyayang gundik, licik dan sebagainya tidak mendatangkan<br />

keindahan. Tapi sekarang, ia kaget melihat kepandaian si tua. Ia lantas bisa mati seketika.<br />

Sesudah lengan kanannya merdeka, ia segera membuka jalan darah di betisnya. sesudah kau<br />

menyerahkan obat pemunah, aku akan mengantar kau keluar dari selat ini. katanya.<br />

Si bocah tidak menyahut, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 525

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!