20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tapi Boe Kie tetap pada pendiriannya, bahwa pesan Yo Kauwcoe harus ditaati. Sebab tak bisa<br />

mengubah lagi, maka pada akhirnya semua orang mengiakan juga kemauan itu.<br />

Setelah perundingan beres, Boe Kie segera mengeluarkan perintah untuk menyalakan Seng<br />

Hwee (api suci) dan kemudian, dengan meneteskan darah, semua pimpinan dan anggota Beng<br />

Kauw bersumpah, bahwa mereka tidak akan melanggar peraturan itu.<br />

Tak lama kemudian fajar menyingsing sekonyong konyong didalam hutan terdengar teriakan<br />

kaget dari seseorang.<br />

Siapa itu? bentak Tiat koat tojin.<br />

Hampir berbareng dari dalam hutan kelihatan berlari-lari 2 anggota Ang soei kie. Begitu<br />

mereka tiba dihadapan Tong Yang Ciang kie soe Ang Soei kie, mereka segera melaporkan<br />

sesuatu dengan suara perlahan.<br />

Apa benar? tanya Tong Yang dengan kaget. Dengan cepat ia memberi isyarat dengan gerakan<br />

tangan dan barisan Ang soei kie dengan serentak bergerak, masing2 anggota menduduki<br />

kedudukan Pat Kwa, siap sedia untuk bertempur. Sesudah itu, dengan mengajak beberapa<br />

orang, Tong Yang lantas masuk kedalam hutan.<br />

Sesudah mendapat kerusakan besar dalam beberapa kali pertempuran, jumlah anggota Ang<br />

sioe kie tidak cukup seratus orang. Tapi kegagahan tidak berkurang dan cara Tong Yang<br />

mengatur barisannya tetap angker luar biasa. Tak terlalu salah bila dikatakan, bahwa Ang soei<br />

kie saja, satu bendera dalam Beng Kauw, sudah cukup untuk melayani partai biasa dalam<br />

Kang ouw. Melihat begitu, Boe Kie merasa sangat terhibur, karena itulah suatu tanda, bahwa<br />

Beng Kauw mempunyai hari depan yang gilang gemilang.<br />

Tak lama kemudian Tong Yang keluar dari dalam hutan dengan tindakan lebar. Ia<br />

menghampiri Boe Kie dengan paras muka bingung. Sambil membungkuk ia berkata,<br />

Melaporkan kepada Kauwcoe, bahwa Tong Yang menunggu hukuman.<br />

Ada apa? tanya Boe Kie.<br />

Aku telah memerintahkan orang2ku untuk menjaga tawanan, jawabnya. Diluar dugaan,<br />

orang2 itu telah berhasil merampas senjata orang2ku dan <strong>membunuh</strong> diri.<br />

Aneh sungguh! kata Boe Kie dengan kaget. Dengan diiring tokoh2 Beng Kauw, ia segera<br />

masuk ke dalam hutan.<br />

Benar saja, para tawanan Boe san pang dan Ngo ho tong sudah menjadi mayat dan<br />

menggeletak di tanah. Enam orang dari delapan penjaga mendapat lukadan mereka berlutut<br />

untuk mendapat hukuman.<br />

Apa benar mereka bunuh diri? tanya Boe Kie.<br />

Melapor kepada Kauwcoe, kata pimpinan rombongan penjaga itu, mereka menyerang kami<br />

secara mendadak dan merampas senjata kami akan kemudian bunuh diri. Dalam melakukan<br />

perbuatan itu, mereka tak pernah mengucapkan sepatah kata.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 8<strong>29</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!