20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kaisar dan putera mahkata diiringi oleh barisan Gie lim koen dengan kekuatan 3000 orang<br />

dan rerotan yang terakhir adalah berlaksa rakyat jelata yang mengenakan pakaian beranekawarna.<br />

"<strong>Mar</strong>i lihat Hong houw Nio nio dan Kong coe Nio nio!" seru beberapa orang sambil<br />

menggapai sahabat atau kenalannya.<br />

"Aku ingin sekali lihat mereka," kata Coe Jiak kepada Boe Kie. Ia mengangguk dan bersama<br />

Pheng Eng Giok dan Han Lim Jie, mereka lalu menuju ke arah Giok tek tian, bersama-sama<br />

rerotan rakyat. Tak lama kemudian mereka melihat tujuh buah loteng indah yang dihias secara<br />

indah pula. Dibawah loteng dijaga oleh sepasukan Gie lim koen bersenjata rotan yang<br />

digunakan untuk mengusir rakyat yang datang terlalu dekat. Dengan tak banyak susah Boe<br />

Kie berempat mendesak ke depan. Di loteng yang di tengah-tengah berduduk sang kaisar<br />

disebuah kursi <strong>naga</strong>-<strong>naga</strong>an dengan diapit oleh dua orang permaisurinya yang berbadan<br />

gemuk dan berpakaian mewah. Putera mahkota duduk di sebelah kiri, sedang yang duduk di<br />

sebelah kanan seorang wanita muda yang berusia kira-kira dua puluh tahun.<br />

"Dia tentulah puteri kaisar," kata Boe Kie di dalam hati sambil mengawasi loteng kedua yang<br />

terletak disebelah kiri.<br />

Tiba-tiba jantungnya mengetuk lebih keras, karena di loteng ini berduduk Tio Beng yang<br />

mengenakan baju bulu dan perhiasan mahal. Di tengah-tengah loteng itu berduduk seorang<br />

raja muda yang berparas agung dan bukan lain daripada Kuhkun Temur, ayahanda Beng-beng<br />

Koencoe. Kuhkun Temur, kakak Tio Beng kelihatan berjalan di sisi loteng dengan tindakan<br />

seperti tindakan harimau.<br />

Dengan mata mendelong Cie Jiak mengawasi kedua permaisuri yang mewah itu. Tanpa<br />

merasa ia maju beberapa tindak dan melewati perbatasan yang diperbolehkan untuk rakyat<br />

jelata. Seorang anggota Gie lim koen segera menyabet dengan rotannya.<br />

Bagaikan kilat Cie Jiak menangkap ujung rotan. Dengan mudah ia akan dapat merobohkan<br />

serdadu itu, tapi sejenak kemudian ia melepaskan cekalannya dan mundur, akan kemudian<br />

menghilang diantara orang banyak.<br />

Ketika itu didepan loteng mulai diadakan latihan barisan Thian mo Thia tin oleh rombongan<br />

Han ceng (pendeta asing). "Tin" yang diperlihatkan di keluarga kaisar benar-benar hebat<br />

dengan perubahan-perubahan yang sangat aneh, sehingga saban-saban mendapat sambutan<br />

yang gegap gempita dari berlaksa rakyat. Tapi Cie Jiak tidak tertarik oleh latihan itu. Sesudah<br />

mengawasi Tio Beng beberapa lama, ia menghela napas, dan berkata. "<strong>Mar</strong>i kita pulang."<br />

Setibanya di rumah penginapan, Pheng Eng Giok memberi hormat kepada Boe Kie sebagai<br />

mana layaknya dan masing-masing lalu menceriterakan pengalamannya. Pheng Hweeshio<br />

yang baru kembali dari Hway see ternyata tak tahu kalau Cia Soen sudah pulang ke Tiong<br />

goan. Ia memberitahu, bahwa Coe Goan Cang, Cie Tat dan Siang Gie Coen telah memperoleh<br />

banyak kemajuan sehingga Beng kauw sangat disegani.<br />

Pheng Taysoe," kata Han Lim Jie sesudah Pheng Eng Giok selesai menutur. "Apabila tadi kita<br />

melompat untuk naik ke loteng dan <strong>membunuh</strong> kaisar Tat coe itu, bukankah dengan demikian<br />

kita menyingkirkan satu bencana bagi rakyat?"<br />

Pheng Hweeshio menggeleng-gelengkan kepala, “Kaisar bebodoran itu justru pembantu kita<br />

yang sangat berharga,” jawabnya. "Mana boleh kita <strong>membunuh</strong> dia?"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1225

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!