20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

diatas es. Buru buru Coei San membangunkannya. Sambil memeluk leher pemuda itu, si nona<br />

berbisik : "Aku.... aku telah lukakan matanya."<br />

Mendadak, sambil mengaum bagaikan harimau, Cia Soen menubruk, tapi untung juga, sambil<br />

memeluk kecintaanaya dan dengan bergulingan Coei San dapat menyelamatkan diri. Tiba-tiba<br />

terdengar beberapa kali suara keras dan kedua tangan Cia Soen kelihatan amblas didalam es<br />

yang beratnya seratus kati lebih. Ia berdiri diam sambil memasang kuping untuk mendengar<br />

dimana adanya kedua orang muda itu, Coei San dan So So mengerti apa artinya itu, perlahanlahan<br />

menyenubunyikan diri didalam sebuah lubang yang terdapat di gunung es itu dan<br />

mengawasi si orang edan sambil menghela napas. Melihat darah mengalir dari kedua mata<br />

Cia Soen, Coei San mengerti, bahwa pada saat berbahaya, So So sudah menimpuk dengan<br />

jarum emasnya dan sekarang orang itu sudah menjadi buta.<br />

Tapi, biarpun sudah tak dapat melihat, kuping orang kalap itu tajam luar biasa. Lama ia<br />

berdiri bagaikan patung. Jika kedua orang muda itu mengeluarkaw suara sedikit saja, ia pasti<br />

akan menyerang sehebat-betatnya<br />

Untung juga suara gelombang, angin dan suara terbenturnya balokan balokan es pada gunung<br />

es itu telah menutupi suara napas mereka. Andaikata mereka berada dalam sebuah kamar<br />

tertutup diatas daratan sudah boleh dipastikan mereka tak akan terlolos dari tangan Cia Soen.<br />

Sesudah memasang kuping beberapa lama tanpa berhasil, dalam kegusaran, kesakitan dan<br />

ketakutan, Cia Soen kalap lagi. Sambil berteriak-teriak, ia memukul-mukul dan menendangnendang,<br />

sambil menimpuk kian kemari dengan potongan-potongan es. Dengan paras muka<br />

pucat, Coei San dan So So saling peluk dalam lubang itu. Mereka yakin, sepotong es saja<br />

sudah cukup untuk mengambil jiwa mereka.<br />

Cia Soen mengamuk kurang lebih setengah jam, tapi kedua orang muda itu merasakan seperti<br />

juga setengah tahun. Beberapa saat kemudian, ia berhenti dan mendadak berkata dengan suara<br />

lemah lembut: "Thio Siangkong, In Kauw Nio, barusan aku kalap dan telah melakukan gilagila.<br />

Kuharap kalian sudi memaafkan"<br />

Sudah berkata begitu. ia duduk untuk menunggu jawaban.<br />

Thio Coei San adalah seorang yang mulia dan murah hati, tapi iapun seorang pintar yang<br />

sangat hati-hati, sehingga tidak gampang diakali orang. Nona In yang licin dan banyak<br />

akalnya, lebih-lebih sukar diabui. Mereka tidak meladeni perkataan Cia Soen dan tetap<br />

berwaspada sambil bernapas pelan-pelan. Sesudah mengulangi perkataannya beberapa kali,<br />

Cia Soen menghela napas panjang seraya berkata: "Jika kalian tak sudi memberi maaf,<br />

akupun tidak bisa memaksa lagi," Sehabis berkata begitu, ia menarik nafas dalam-dalam.<br />

Tiba-tiba dalam otak Coei San berkelebat satu peringatan. Ia ingat, bahwa sebelum<br />

mengeluarkan jaritannya yang dahsyat dipulau Ong poan San, Cia Soen telah menarik napas<br />

seperti itu. Hatinya mencelos, menyumbat kuping sudah tidak keburu lagi. Dengan cepat ia<br />

membetot tangan sinona dan melompat kedalam air.<br />

Sebelum si nona mengerti maksudnya, Cia Soen sudah mengeluarkan teriakannya yang<br />

dahsyat. Tanpa mengeluarkan sepatah kata, pemuda itu membetot pula tangan kecintaannya<br />

dan mereka menyelam kedalam air.<br />

Dengan Gin kauw yang dicekel di tangan kiri, Coei San menggaet pinggiran gunung es,<br />

sedang tangan kanannya memegang tangan nona In.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 209

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!