20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Thio Ngohiap, ilmu yang mempersatukan Boe hak dengan Soe hoat (ilmu silat dengan ilmu<br />

huruf-huruf bagus) baru sekarang dilihat olehku," kata Cia Soen. "Aku sungguh merasa<br />

kagum."Perintah apa yang kau mau memberikan ke padaku?"<br />

"Boanpwee adalah seorang muda yang berkepandaian cetek, mana berani boanpwee memberi<br />

perintah kepada Cianpwee?" jawabnya sambil membungkuk. "Boanpwee hanya ingin<br />

memberanikan hati untuk mengajukan satu permohonan."<br />

"Permohonan apa?" tanya Cia Soen.<br />

"Aku mohon supaya Cianpwee suka mengampuni jiwa semua orang yang berada dipulau ini,"<br />

jawabnya. "Cianpwee dapat memerintahkan supaya mereka bersumpah untuk tidak membuka<br />

rahasia, bahwa To liong to berada dalam tanganmu."<br />

"Aku belum begitu edan untuk percaya sumpahnya manusia." kata Cia Soen dengan mata<br />

melotot.<br />

"Apa kau mau menarik pulang janjimu sendiri?" tanya si nona. "Bukankah kau sudah herjanji,<br />

bahwa jika kalah, kau akan meluluskan permintaan Thio Ngoko?"<br />

"Kalau aku tidak pegang janji, mau apa kau?" bentak Cia Soen. Sesaat itu ia rupanya<br />

menginsyafi kekeliruannya, karena ia segera menyambung perkataannya: "Jiwa kalian berdua<br />

sudah kuampuni. Yang lain tidak bisa."<br />

"Kedua Kiam kek Koen loen pay adalah murid murid dari partai yang ternama dan mereka<br />

belum pernah melakukan perbuatan jahat," kata Coei San.<br />

"Jangan rewel!" bentak Cia Soen. "Dimataku, baik dan jahat tiada bedanya. Lekas robek<br />

ujung baju kalian dan sumbatlah kuping kalian. Tutup kuping keras-keras dengan kedua<br />

tangan. Jika kalian menyayang jiwa, turut perintahku." Ia bicara separuh berbisik, seperti<br />

takut didengar orang.<br />

Coei San dan So So saling mengawasi dengan perasaan heran. Tapi karena melihat Cia Soen<br />

bicara sungguh-sungguh mereka merobek ujung tangan baju yang lalu digunakan untuk<br />

menyumbat kuping dan kemudian mereka menutup kuping dengan kedua tangan.<br />

Tiba2 Cia Soen membuka mulut lebar2 seperti orang berteriak dan mendadak mereka merasa<br />

bumi goyang-goyang. Hampir berbareng orang orang Peh bie kauw, Kie keng pang, Hay see<br />

pay dan Sin koen boen berubah paras mukanya seolah olah merasakan kesakitan luar biasa,<br />

dan dilain saat, mereka rubuh bergulingan diatas tanah.<br />

Ko Cek Sang dan Cio Tauw kelihatan kaget dan ketakutan, buru-buru mereka bersila dan<br />

mengerahkan Lwee kang untuk melawan teriakan itu. Dilihat dari paras muka kedua Kiamkek<br />

dan keringat yang turun berketel-ketel dari muka mereka, Coei San dan So So tahu, bahwa Ko<br />

Cek Seng dan Cio Tauw sedang mengeluarkan seantero te<strong>naga</strong>nya. Beberapa kali, mereka<br />

mengangkat tangan untuk menutup kuping, tapi selalu gagal dan tangan mereka sudah<br />

diturunkan lagi sebelum menyentuh kuping.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!