20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ilmu golok yang terlihai dari Hwa San Pay dinamakan Hoan Liang Gie To Hoat, jawabnya.<br />

Lihainya To Hoat itu sudah dirasai olehmu. Tapi kau tak tahu, bahwa Koen Loen Pay<br />

mempunyai ilmu pedang yang dinamakan Ceng Liang Gie Kiam Hoat. Kelihaian ilmu ini<br />

dikatakan berendeng dengan To Hoat dari Hwa San Pay. Masing-masing mempunyai<br />

keunggulan sendiri-sendiri. Manakala dua golok dan dua pedang dipersatukan menjadi satu,<br />

maka im (negatip) akan mendapat imbangan dari yang (positip) dan air akan membantu api.<br />

Hai!.... berkata sampai di sini, ia menggoyangkan kepalanya dan kemudian menambah<br />

dengan perlahan. Hebat! Terlalu hebat!... kau tak akan bisa melawan.<br />

Mendengar begitu, Boe Kie lantas saja menengok ke barisan Koen Loen Pay dan berkata,<br />

Apakah cianpwee dari Koen Loen Pay sudi memberi pelajaran kepadaku?<br />

Dalam Koen Loen Pay kecuali Thie Khim Sian Seng suami isteri, tak ada lain orang yang bisa<br />

bekerja sama dengan kami berdua, kata si jangkung. Kutak tahu apakah Ho Ciang Boen<br />

bernyali cukup besar atau tidak.<br />

Seorang yang ingin menonton keramaian jadi girang sekali. Dalam omongannya yang gilagilaan,<br />

si jangkung ternyata bukan manusia tolol.<br />

Ho Thay Ciong dan Pan Siok Ham mengawasi si jangkung. Mereka tak kenal dua kakek itu.<br />

Sebagai paman guru Sian Ie Thong, kedua orang tua itu mempunyai kedudukan yang sangat<br />

tinggi dan sudah tentu jarang berkelana dalam dunia Kang Ouw See Hek yang jauh, meka<br />

tidaklah heran jika mereka belum pernah bertemu dengan kedua kakek itu.<br />

Ho Thay Ciong dan Pan Siok Ham sangat bersangsi. Mereka tahu, bahwa kedua kakek itu<br />

mau menyeret mereka ke dalam gelanggan. Kalau menang, muka si jangkung dan si kate akan<br />

terang kembali. Tapi kalau kalah Huh! Tak mungkin. Mana bisa Liang Gie Kim Hoat dari<br />

Koen Loen Pay kalah dari pemuda yang tak dikenal itu?<br />

Melihat suami isteri Ho Thay Ciong tidak lantas bergerak, si jangkung lantas saja berteriak.<br />

Oooh! Suami isteri Ho dari Koen Loen Pay tidak berani bertempur dengan kau. Kau tak usah<br />

heran. Biarpun boleh juga, Ceng Liang Gie Kam Hoat masih banyak cacatnya. Dibandingkan<br />

dengan ilmu golok kami Hoan Liang Gie To Hoat masih lebih unggul setingkat dua tingkat.<br />

Pan Siok Ham gusat tak kepalang. Dengan sekali melompat, ia sudah berada di tengah<br />

gelanggang. Siapa she dan nama tuan yang besar? tanyanya seraya menuding si jangkung.<br />

Akupun she Ho, jawabnya. Ho Hoe jin silahkan.<br />

Perkataan itu disambut dengan gelak tertawa ejek sejumlah penonton.<br />

Pan Siok Ham dikenal sebagai tay Siang Ciang Boen Jin dari Koen Loen Pay. Selama<br />

puluhan tahun di daerah yang luasnya beberapa ratus li persegi ia berkuasa bagaikan ratu.<br />

Maka itu, mana bisa ia menerima ejekan di hadapan orang banyak.<br />

srt! bagaikan kilat ia menikam sijangkung.<br />

Di detik ini masih bertangan kosong, di lain detik pedangnya sudah menyambar dan ujung<br />

pedang hanya terpisah setengah kaki dari pundak lawan.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 782

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!