20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

"Huh huh! Aku si orang she Cia bukan sebangsa manusia sombong," katanya. "Mengenai<br />

ilmu surat dan ilmu silat, Kong boen Tay soe Ciang boen jin Siauw lim pay, Thio Sam Hong<br />

Too tiang dari Boe tong pay, Tiang loo dari Go bie pay dan Koen loen pay semuanya adalah<br />

orang-orang yang berkepandaian sangat tinggi. Mengenai kecerdasan otak, Peh bie Eng ong<br />

In Kauwcoe dari Peh bie kauw memiliki kecerdasan otak yang jarang terdapat dalam ratusan<br />

abad."<br />

In So So segera bangun berdiri dan berkata sambil membungkuk: "Terima kasih banyak atas<br />

pujian Cianpwee."<br />

"Aku ingin memiliki golok ini, lain orang juga kepingin," kata Cia Soen. "Hari ini dipulau<br />

Ong poan san, aku tidak bertemu dengan tandingan. Dalam hal ini, In Kauwcoe sudah salah<br />

menghitung. Ia menganggap bahwa Pek Tan coe dan yang lain-lain sudah cukup untuk<br />

menghadapi Hay see pay, Kie keng pang dan Sin koen boen. Ia sedikit pun tidak menduga,<br />

bahwa siorang she Cia bisa datang kemari."<br />

"Bukan, bukan Kauwcoe salah menghitung," memutus si nona. "Ia tak dapat datang kemari<br />

karena mempunyai lain urusan yang terlebih penting."<br />

"Tapi biarpun begitu, bahwa hari ini To liong to sampai jatuh ketanganku, sedikit banyak<br />

menurunkan nama besar In Kauwcoe sebagai seorang yang bisa menghitung bagaikan<br />

malaikat," kata Cia Soen seraya bersenyum.<br />

Si nona bersenyum dan berkata pula: "Dalam dunia ini, banyak kejadian tidak dapat<br />

diperhitungkan lebih dahulu. Enam kali Coekat Boehouw ke luar dari gunung Kie San, tapi ia<br />

gagal dalam usahanya untuk mempersatukan seluruh Tiongkok. Tapi, meskipun ia mengalami<br />

kegagalan, nama besarnya tidak jadi merosot. Inilah apa yarg dikatakan: Manusia berusaha,<br />

Allah yang berkuasa. Cia cianpwee adalah seorang yang luar biasa dan mempunyai rejeki<br />

besar. Lain orang bergulat mati-matian untuk merebut golok itu, tapi Cianpwee sendiri sudah<br />

dapat memiliknya secara mudah sekali." Sehabis berkata begitu, ia mengawasi Cia Soen<br />

sambil bersenyum manis. Ia sudah sengaja mengulur-ulur pembicaraan itu supaya Cia Soen<br />

melupakan tantangannya terhadap Thio Coei San.<br />

"Semenjak muncul dalam dunia, entah sudah berapa kali golok ini berpindah tangan dan entah<br />

sudah berapa orang binasa karena memilikinya," kata Cia Soen. "Sekarang aku berhasil<br />

merebut golok ini. Siapa tahu kalau dikemudian hari tidak muncul seorang yang<br />

berkepandaian lebih tinggi dari pada aku"<br />

So So dan Coei San saling melirik. Mereka menganggap, perkataan orang itu mengandung<br />

maksud yang dalam. Coei San ingat, bahwa kakak seperguruannya mendapat luka berat<br />

karena mempunyai sangkut paut dengan To liong to, dan sampai sekarang mati hidupnya<br />

belum dapat dipastikan. Ia sendiri berada dalam bahaya besar dan sebab-sebabnya hanya<br />

karena turut melihat golok mustika itu.<br />

Sesudah berdiam sejenak, Cia Soen menghela napas panjang. "Kalian berdua adalah orangorang<br />

yang boen boe coan cay (mahir ilmu surat dan ilmu silat) dan setimpal benar satu sama<br />

lainnya, yang satu cantik, yang lain tampan," katanya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 184

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!