20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sambil menengok kepada Wie Pek, ia berkata, Piauw Ko, pit hoat tadi banyak sekali<br />

kekurangannya. Kumohon Siauw Ko sudi memberi petunjuk.<br />

Wie Pek tertawa, Piauw Moay, ilmu silatmu bukan saja hebat, tapi juga sangat indah<br />

gerakannya, apa namanya?<br />

Coba Kau tebak, kata nona sambil tolak pinggang.<br />

Wie Pek menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gata. Koe Koe adalah turunan asli Soe Hoat,<br />

katanya. Menurut pendapatku ilmu silat itu berdasarkan Soe Hoat.<br />

Benar! seru Nona Coe sambil menepuk-nepuk tangan. Pintar juga kau Piauw Ko. Tapi Soe<br />

Hoat apakah itu?<br />

Piauw Moay yang baik, jangan kau coba-coba menguji aku, kata Wie Pek. Tidak,aku tak tahu.<br />

Melihat sikap si nona terhadap Wie Pek, Boe Kie merasa sangat berduka. Ia merasa dirinya<br />

kecil. Ia merasa bersaing dengan pemuda tampan itu. Sungguh beruntung jika ia bisa<br />

mendapatkan kesempatan untuk menindih saingan itu. Maka itulah, begitu mendengar<br />

pengakuan Wie Pek darahnya lantas saja bergolak dan tanpa merasa ia berteriak, Tay Kang<br />

Tong Ki Hoat!<br />

Coe Kioe Tin adalah turunan Coe Coe Liu. Nona si Boe itu, yang dipanggil Ceng Moay oleh<br />

nona Coe, adalah turunan Boe Sam Tong, namanya Boe Ceng Eng. Ia adalah turunan Boe Siu<br />

Boen, salah seorang putra Boe Sam Tong. Boe Sam Tong dan Coe Coe Liu ialah menteri<br />

merangkap murid It Teng Taysoe, sehingga ilmu silat mereka berasal dari satu sumber. Akan<br />

tetapi, sesudah lewat seratus tahun lebih, ilmu silat antara kedua keluarga itu agak berbeda.<br />

Misalnya Boe Toen Ji dan Boe Sioe Boen telah mengangkat Kwee Ceng, Kwee Tayhiap<br />

sebagai guru. Maka itu, biarpun mereka juga paham akan ilmu totok It Yang Ci, tapi ilmu<br />

totok itu agak menyerupai cara-cara yang keras untuk dari ilmu silat Kioe Ci Sin Kay Ang Cit<br />

Kong.<br />

Wie Pek ialah saudara sepupu Coe Kioe Tin. Pemuda itu berguru kepada ayah Boe Ceng Eng.<br />

Ia seorang pemuda yang berparas tampan, beradat baik dalam lemah lembut cara-caranya,<br />

sehingga ia dicintai oleh kedua gadis cantik itu.<br />

Usia nona Coe dan nona Boe kira-kira sebaya, sama-sama cantik, sama-sama pintar dan ilmu<br />

silat merekapun kira-kira standing. Maka itu, orang Rimba Persilatan di sekitar Koen Loen<br />

San memberi gelar Soat Leng Siang Moay (Sepasang Saudara perempuan dari Bukit Salju)<br />

kepada mereka.<br />

Dalam mencintai Wie Pek, Coe Kioe Tin lebih berani mengutarakan rasa cintanya. Tapi Boe<br />

Ceng Eng yang pemalu bisa menarik keuntungan, yaitu karena belajar bersama-sama,<br />

makanya bisa lebih banyak bergaul dengan pemuda itu daripada nona Coe.<br />

Mendengar seruan Tay Kang Tong Ki Hoat, ketiga orang muda itu terkejut. Sebagai orangorang<br />

yang Boen Boe Song Coan (mengerti ilmu surat dan ilmu silat) Wie Pek dan Ceng Eng<br />

bukan tak tahu, bahwa ilmu silat nona Coe berdasarkan Tay Kang Tong Ki Hoat. Mereka<br />

hanya tidak mau menyebutkannya, supaya nona itu jadi lebih senang hatinya.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 547

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!