20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Thio Sam Hong tidak tahu apa yang telah terjadi. Karena ia sabar ia berkata dengan tenang:<br />

"Apakah itu? Kau sebutkanlah! Pasti gurumu tidak akan menampik."<br />

Coei San mengangguk pula tiga kali.<br />

"Terima kasih, Soehoo," katanya. "Muridmu ada mempunyai seorang anak laki laki, ialah<br />

anak satu satunya. Dia sekarang masih berada didalam tangannya orang jahat. Maka itu<br />

muridmu mohon sukalah Soehoe menolongnya dari tangan iblis itu, kemudian tolong Soehoe<br />

merawatnya hingga dia menjadi besar."<br />

Habis berkata begitu, Coei San memutar tubuh kearah Kong boen Taysoe dan lain tetamu<br />

terhitung Ceng hian Soe thay dari Go bie pay. Dengan nyaring ia berkata: "Segala kesalahan,<br />

aku Thio Coei San yang melakukannya. Sebagai seorang laki laki, aku sendiri juga yang<br />

menanggungnya. Maka itu sekarang hendak aku membuat tuan tuan puas!"<br />

Kata kata itu diakhiri dengan tebasan pedang nya kepada lehernya, hingga darahnya lantas<br />

muncrat dan tubuhnya roboh binasa.<br />

Thio Sam Hong kaget bukun main. Ia melompat untuk menolong. Bersama ia melompat juga<br />

Jie Lian Cioe, Thio Siong kie dan In Lie Heng. Semua mereka pada berseru.<br />

Berbareng dengan mereka berempat, ada lima orang lain yang turut melompat maju, akan<br />

tetapi mereka telah dibikin terpental dengan sampokan guru dan tiga muridnya. Justeru karena<br />

ini, mereka ini terlambat, Coei San keburu <strong>membunuh</strong> diri dan tubuhnya roboh.<br />

Song Wan Kiauw, Boh Seng Kok dan In So So muncul paling belakang.<br />

Justeru itu, dari luar jendela terdengar teriakan: "Ayah! Ayah!" Suara yang kedua kali itu<br />

tertahan seperti keluar dari mulut yang lantas tersumbat.<br />

Hanya sekelebatan saja, Thio Sam Hong sudah mencelat keluar jendela, hingga ia dapat<br />

melihat seorang laki laki dengan dandanan seragam tentara Mongolia memeluki seorang<br />

bocah umur delapan atau sembilan tahun, bocah mana dibekap mulutnya tetapi ia coba<br />

meronta.<br />

Hatinya Sam Hong tengah sakit dan pedih, maka itu tanpa berpikir lagi, ia membentak orang<br />

Mongolia itu: "Kau masuk kedalam !"<br />

Orang itu tidak menurut perintah, bahkan dia menggerakkan sebelah kakinya untuk menjejak<br />

tanah, guna melompat naik keatas genteng. Selagi menjejak, ia mendak sedikit, si bocah tetap<br />

dipeluk. Tapi ia tidak dapat berlompat. Tubuhnya di rasakan berat. Thio Sam Hong yang telah<br />

melompat kepadanya, telah menekan pundaknya !<br />

Kaget orang itu, rupanya dia mengerti gelagat, tanpa membuka suara, dia bertindak kedalam,<br />

hingga batallah dia hendak melarikan diri.<br />

Bocah itu memang Boe Kie, puteranya Coei San dan So So. Ia telah ditotok urat gagunya.<br />

Akan tetapi ia pernah mengikuti Cia Soen belajar silat. Ia telah memperoleh kemajuan luar<br />

biasa, maka juga tidak lama habis ditotok, ia dapat dengan sendirinya membebaskan diri. Ia<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 358

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!