20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dengan mengeluarkan bunyi mengaung, "Tak".... cabang yang dipeluk si raksasa patah dan<br />

tubuhnya yang seperti pagoda besi segera ambruk kebawah! Boe Kie melompat dan menepuk<br />

punggung si korban.<br />

Waktu melayang jatuh, Ciok Kian merasa pasti, bahwa ia akan terluka berat. Tapi diluar<br />

dugaan, ia dipapaki dengan tepukan dan badannya lantas ngapung lagi keatas. Selagi<br />

melayang kebawah untuk kedua kalinya, ia berniat menggunakan gerakan Lee hie hoan sin<br />

(Ikan gabus membalik badan) agar ia bisa hinggap ditanah diatas kedua kakinya. Tapi heran<br />

sungguh, tepukan Boe Kie membuat kaki tangannya lemas semua, sedikitpun tak dapat<br />

digerakkan. Demikianlah, ia jatuh ambruk dan sesudah itu, barulah ia dapat merangkak<br />

bangun.<br />

Mimpipun ia tak pernah mimpi, bahwa itu semua adalah perbuatan Thio Sam Hong. Begitu<br />

bangun terdiri, ia mengangkat kedua tangannya seraya berkata: "Enghiong kecil, aku merasa<br />

takluk terhadapmu." Sehabis berkata begitu, buruburu ia menyemplak kudanya dan mengajak<br />

orang orangnya turun gunung secepat-cepatnya.<br />

Kong boen dan yang lain-lain kaget tak kepalang. Sudah lama mendengar kelihayan Thio<br />

Sam Hong, tapi baru sekarang mereka menyaksikannya dan apa yang barusan dipertunjukkan<br />

oleh pendiri Boe tong pay itu adalah lebih hebat dari pada dugaan maka. Kong boen<br />

sebenarnya tak sudi saling menukar ilmu, tapi sesudah melihat kelihayan Sam Hong, ia<br />

berkata dalam hatinya: "Biar pun aku berlatih lima puluh tahun lagi, aku tak akan dapat<br />

menandinginya. Ia ternyata memiliki ilmu yang luar biasa, ia berkepandaian jauh Iebih tinggi<br />

dari pada aku, sehingga kalau toh aku tukar-menukar dengannya, aku tak rugi."<br />

Memikir begitu, in lantas saja bertanya: "Thio Cinjin, apakah ilmu Kat te Coan kang itu<br />

didapat dari Kioe yang Cin keng?"<br />

"Bukan," jawabnya. llmu ini dinamakan Thay kek kang, adalah ciptaan Siauwtoo. Aku yang<br />

telah menggubahnya dengan semacam ilmu pukulan yang diberi nama Thay kek loan Sip sam<br />

sit (Tigabelas jurus ilmu pukulan Thay kek) dan ilmu pukulan itu tiada sangkut pautnya<br />

dengan Kioe yang Cin keng. Manakala Thaysoe sudah menolong cucu muridku, aku tidak<br />

akan berlaku pelit dan bersedia untuk merundingkan ilmu pukulan itu bersama-sama kalian."<br />

Kong boen melirik Kong tie yang lantas saja mengangguk. "Kalau begitu, baiklah," katanya,<br />

"Kami akan membuka rahasia Kioe yang Cin keng kepada Thio Kongcoe. Akan tetapi, kami<br />

hanya menurunkan ilmu itu kepada Thio Kongcoe seorang dan Thio Kongcoe tidak dapat<br />

mengajarkannya lagi kepada siapapun jua. Disamping itu, Thio Kongcoe juga tidak boleh<br />

menggunakan ilmu tersebut untuk bertempur dengan murid-muridnya Siauw Iim sie. Dalam<br />

kedua perjanjian ini, kamimenuntut sumpah yang berat dari Thio Kong coe"<br />

Thio Sam Hong jadi girang sekali. "Boe Kie, kedua syarat itu boleh diterima baik," katanya,<br />

"Ayolah, kau boleh bersumpah !"<br />

Tapi anak itu menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak mau bersumpah dan akupun tak<br />

sudi belajar ilmu mereka," katanya.<br />

Sang kakek guru terkejut, tapi ia lantas saja mengerti perasaan anak itu. Ia tahu, bahwa Boe<br />

Kie beradat keras dan lebih suka mati daripada memohon-mohon di hadapan musuhnya.<br />

Maka itu, ia lantas saja menuntun anak itu dan mengajaknya keluar Lip soat teng.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 379

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!