20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

lawan dan dengan menggunakan kesempatan itu Boe Kie melompat jauh dan kemudian<br />

dengan mendukung Tio Beng ia kabur secepatnya. Sesudah menjajal te<strong>naga</strong> ia tahu bahwa<br />

Lweekangnya masih lebih tinggi setingkat dari te<strong>naga</strong> dalam si pendeta.<br />

Ketiga pendeta itu segera menguber sambil berteriak-teriak. Ilmu ringan badan mereka cukup<br />

tinggi tetapi mereka masih belum bisa menandingi Boe Kie yang memiliki Lweekang luar<br />

biasa. Biarpun mesti mendukung Tio Beng makin lama pemuda itu lari makin cepat dan<br />

sesudah melewati sebuah lereng ia sudah meninggalkan pengejarnya jauh sekali.<br />

Tapi baru saja mau cari jalanan kecil untuk menyembunyikan diri, mendadak terdengar suara<br />

terompet yang berulang-ulang dan dilain saat tigapuluh lebih serdadu Mongol yang bersenjata<br />

gendewa dan anak panah sudah menghadang di depannya. Hampir bersamaan di atas tanjakan<br />

muncul pula sejumlah serdadu yang melemparkan balok-balok dan batu-batu ke bawah<br />

tanjakan itu. Tapi karena kuatir melukai Tio Beng, balok dan batu itu tidak ditujukan ke arah<br />

Boe Kie. Karena jalanan di depan sudah tercegat ia segera berlari ke tanjakan sebelah kiri,<br />

tapi baru lari beberapa tombak sudah terdengar suara gembereng dan diatas tanjakan muncul<br />

lagi pasukan Mongol lain yang bersenjata gendewa dan anak panah. Kalau seorang diri ia<br />

tentu akan menerjang, tapi dengan mendukung Tio Beng, ia tidak berani mengambil tindakan<br />

yang nekat itu. Andaikata si nona terkena anak panah atau balok batu dan terbinasa, seumur<br />

hidup ia akan menyesal.<br />

Setelah berpikir sejenak, ia segera lari balik ke jalanan yang tadi dilaluinya tapi baru setengah<br />

li ia sudah berhadapan dengan ketiga pendeta asing. Ia menaruh Tio Beng di tanah dan<br />

membentak, “Kalau masih mau hidup, mundurlah!”<br />

Kioe Coen cia maju selangkah dan segera memukul dada Boe Kie dengan kedua telapak<br />

tangannya dalam pukulan Pay san ciang. Dalam menghadapi jalan buntu, Boe Kie tidak dapat<br />

berbuat lain selain melawan. Dengan sepenuh te<strong>naga</strong> ia segera menangkis dengan tangan<br />

kirinya.<br />

Sesudah tertangkis tangannya, Kioe Coen cia terhuyung dan mundur beberapa langkah.<br />

Mohan Singh dan Mohan Fa menahan punggungnya dan mendorongnya kembali ke depan.<br />

Untuk kedua kalinya Kioe Coen cia mengirim pukulan Pay san ciang. Karena ingin<br />

menyimpan te<strong>naga</strong> kali ini Boe Kie tidak mau melawan kekerasan dengan kekerasan. Ia<br />

menangkis dengan Kian koen Tay lo ie. Tapi ia segera terkejut karena telapak tangannya<br />

mendadak tersedot dan melekat pada telapak tangan si pendeta. Dua kali mencoba menarik<br />

kembali tangannya tapi tidak berhasil. Karena terpaksa, ia segera mengerahkan Kioe yang Sin<br />

kang dan mendorong lawannya. Tapi Kioe Coen cia tidak kena didorong, ia tetap berdiri<br />

tegak.<br />

Dalam kagetnya Boe Kie menyadari bahwa Mohan Singh dan Mohan Fa menempelkan kedua<br />

telapak tangan mereka pada punggung Kioe Coen cia dan ketiga pendeta itu kelihatannya<br />

sedang mengerahkan seluruh te<strong>naga</strong> dalam mereka. Ia segera tersadar, ia ingat Thio Sam<br />

Hong pernah memberitahukan kapadanya bahwa di Thian tiok terdapat sebuah ilmu<br />

mempersatukan te<strong>naga</strong> beberapa orang untuk menghadapi te<strong>naga</strong> yang sangat besar. Karena<br />

kuatir bala bantuan lawan keburu tiba, sambil membentak keras ia mengempos semangat dan<br />

menambah te<strong>naga</strong>nya.<br />

Jilid 69_____________________<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1257

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!