20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

jalan damai. Tapi diam-diam ia sudah mengambil keputusan bahwa jika perlu, ia rela<br />

mengorbankan jiwanya sendiri, demi kepentingan dan keutuhan keluanga Soe teenya.<br />

"Jieko apakah bentrokan kita dengan Peb-bie kauw karena gara gara siauwtee?" tanya pula<br />

Coei San. "Siauw tee sungguh merasa tidak enak."<br />

"Bagaimana sebenamya kejadian dalam pertemuan Ong-poan-san ?" Lian Cioe balas<br />

menanya, tanpa menjawab pertanyaan siadik.<br />

Coei San lantas saja menuturkan segala pengalamannya, cara bagaimana malam malam ia<br />

masuk kegedung Long boen Piauw kiok, bagaimana ia mengenal So So, bagaimana ia turut<br />

menghadiri pertemuan di Ong poan san, bagaimana Cia Soen <strong>membunuh</strong> orang, merampas To<br />

liong to dan akhirnya menawan ia dan So So. Sesudah mendengar penuturan itu, Lian Cioe<br />

lalu meminta penjelasan mengenai nasib Ko Cek Sang dan Chio Tauw. Sesudah segala apa<br />

jelas baginya, ia menghela napas seraya berkata: "Jika kau tidak pulang, entah sampai kapan<br />

rahasia ini baru bisa diketahui."<br />

"Benar," kata Coei San, "Saudara angkatku .....hmm. Pada hakekatnya, Cia Soen sebenarnya<br />

bukan manusia jahat. Ia telah melakukan<br />

banyak kedosaan sebab mengalami pengalaman hebat dan mendendam sakit hati yang hebat<br />

pula. Pada akhimya, aku telah mengangkat saudara dengan ia."<br />

Lian Cioe hanya manggut manggutkan kepalanya.<br />

"Dengan teriakannya yang maha dahsyat, Gie heng (saudara angkat) telah merusak urat syaraf<br />

semua orang yang berada dipulau itu." kata pula Coei San. "Ia mengatakan, bahwa andaikata<br />

orang orang itu tidak menjadi mati, mereka akan kehilangan ingatan dan dengan begitu,<br />

barulah rahasia To liong to tidak sampai menjadi bocor."<br />

"Didengar dari penuturanmu, biarpun sangat kejam, Cia Soen adalah manusia luar biasa," kata<br />

Lian Cioe. "Sepak terjangnya sangat hati-hati, tapi ia masih terpeleset dan melupakan satu<br />

orang."<br />

"Siapa?" tanya Coei San.<br />

"Pek Kwie Sioe," jawabnya.<br />

"Ah! Tancoe dari Hian boe tan," kata Coei San dengan kaget.<br />

Lian Cioe mengangguk. "Menurut keteranganmu, diantara jago-jago yang berkumpul dipulau<br />

Ong poan san pada hari itu, Pek Kwie Sioe-lah yang memiliki Lweekang yang tinggi,"<br />

katanya. "Karena diserang dengan semburan arak oleh Cia Soen, ia telah jatuh pingsan. Jika ia<br />

tidak berada dalam keadaan pingsan, mungkin sekali ia tak dapat mempertahankan diri pada<br />

waktu Cia Soen mengeluarkan teriakannya yang dahsyat itu."<br />

"Benar!" Coei San memotong perkataan Soe hengnya sambil menepuk lutut. "Waktu itu<br />

memang Pek Kwie Sioe belum tersadar, sehingga oleh karenanya ia tak mendengar teriakan<br />

Gie heng dan secara kebetulan berhasil menyelamatkan dirinya. Benar! Gieheng seorang yang<br />

berpikiran panjang, tapi ia tidak bisa berpikir sampai di situ."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 280

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!