20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

yang merdu dari kejauhan. Tapi ia tidak berani, karena sudah beberapa kali Kiauw Hok<br />

memesan, supaya, kalau tidak dipanggil, tidak boleh masuk ke ruang belakang, karena bisa<br />

diserang kawanan anjing.<br />

Dengan cepat satu bulan sudah berlalu. Luka-luka Boe Kie sudah sembuh seluruhnya. Hanya<br />

pada muka dan tangannya terdapat bekas-bekas gigitan yang tak bisa hilang. Tapi ia tak jadi<br />

jengkel. Sebaliknya daripada jengkel setiap kali melihatnya, ia ingat bahwa luka itu adalah<br />

akibat gigitan anjing si nona. Hatinya merasa senang.<br />

Sementara itu, racun dingin yang masih mengeram dalam badannya mengamuk dalam setiap<br />

waktu tertentu, yaitu sekali setiap tujuh hari, yang satu lebih hebat dari yang lain. Hari itu,<br />

racun dingin menyerang pula. Ia rebah di ranjang dengan selimut, badannya menggigil,<br />

giginya gemetaran. Waktu Kiauw Hok masuk dan melihat si bocah berada dalam keadaan<br />

begitu, ia tidak jadi heran. Sebentar, kalau sudah mendingan, kau bangun dan makan<br />

semangkok bubur panas. Katanya. Nih, ini pakaian baru hadiah dari Tai Tai untuk melewati<br />

tahun baru. Sesudah berkata begitu, ia menaruh satu bungkusan di atas meja.<br />

Kira-kira tengah malam barulah serangan racun mulai mereda. Ia bangun dan membuka<br />

bungkusan itu yang berisi baju kulit kambing baru. Ia girang, tapi iapun tahu, bahwa baju itu<br />

adalah baju untuk pelayan, sehingga, dengan demikian ia sudah dianggap sebagai pelayan dari<br />

keluarga Coe.<br />

Pada hakikatnya Boe Kie beradat kasar dan kenyataan itu tidak dianggap sebagai hinaan<br />

olehnya. Tak dinyana aku berdiam di sini sampai sebulan lebih dan sekarang tahun baru<br />

kembali berada di depan mata, katanya di dalam hati. Ouw Shinshe mengatakan bahwa aku<br />

tak bisa hidup lebih daripada satu tahun lagi. Inilah tahun baru penghabisan yang dapat<br />

dilewati olehku.<br />

Seperti umumnya terjadi pada setiap keluarga hartawan. Dalam menghadapi tahun baru,<br />

Keluarga Coe pun repot bukan main. Pelayan-pelayan membersihkan dan mencat rumah dan<br />

perabotan. Beberapa hari sebelum tiba tanggal satu, mereka sudah memotong babi, kembing,<br />

dan ayam untuk merayakan tahun yang baru. Boe Kie membantu apa yang bisa dibantunya. Ia<br />

mengharap harian tahun baru lekas-lekas dating. Pada hari itu, semua orang akan<br />

menghaturkan selamat tahun baru kepada Laoya dan Tai Tai dan ia merasa pasti, ia akan bisa<br />

bertemu lagi dengan nona Coe. Ia mengambil keputusan, bahwa melihat lagi wajah Coe Kioe<br />

Tin, ia akan berlalu dengan diam-diam dan menyembunyikan diri di gunung yang sepi supaya<br />

ia bisa mati tanpa diketahui manusia.<br />

Dengan sambutan petasan, tibalah harian Go Antan (tanggal 1 bulan 1 menurut penanggalan<br />

imlek). Dengan dipimpin CongKoan (pengurus Rumah Tangga) semua pelayan lelaki, berikut<br />

Boe Kie, pergi ke Toa Thia untuk memberi selamat tahun bau kepada tuan dan nyonya rumah.<br />

Di tengah-tengah ruangan itu duduk sepasang suami isteri setengah tua dan kira-kira 80<br />

pelayan serentak berlutut di hadapan mereka. Suami isteri itu tertawa girang. Bangunlah,<br />

kamu sudah banyak capai. kata mereka yang lalu memerintahkan dua pembantu pengurus<br />

rumah memberi hadiah. Boe Kie juga mendapat bagiannya, satu bungkusan merah yang<br />

bersih empat tail perak. Tapi bukan itu yang diharap-harapkan. Ia merasa menyesal bukan<br />

main, karena nona Coe tidak kelihatan mata hidungnya. Sambil mencekal bungkusan uang, ia<br />

berdiri bengong.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 541

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!