20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

“Kedatanganku hanyalah untuk menolong Gie hoe Kim mo Say ong Cia Tayhiap," kata Boe<br />

Kie. "Boanpwee sendiri tak punya ganjelan dengan Siauw lim pay dan dalam soalnya Giehoe<br />

terdapat latar belakang yang berbelit-belit. Meninggalnya Kong seng Seng ceng sedikitpun<br />

tiada sangkut-pautnya dengan agama kami. Sam wie tak boleh hanya mendengar keterangan<br />

dari satu pihak dan Sam wie sebaiknya menyelidiki persoalan itu sampai seterang-terangnya.<br />

“Coba kau bilang siapa yang binasakan Kong-seng?” tanya Touw ciat yang bermuka putih.<br />

Alis Boe Kie berkerut. "Menurut pengetahuan boanpwee, Kong Seng ceng telah dibinasakan<br />

oleh boesoe dari Jie lam ong!” jawabnya.<br />

"Siapa yang memimpin boesoe Jie lam ong?" tanya pula Touw ciat.<br />

“Tio beng, putera Jie lam ong."<br />

"Goan tin telah memberitahukan aku bahwa perempuan itu telah kerja sama dengan<br />

agamamu. Dia mengkhianati kaizarnya dan memberontak terhadap ayahnya akan kemudian<br />

masuk kedalam Mo kauw. Apa benar begitu?”<br />

Desakan Touw ciat hebat sekali. Boe Kie yang tak biasa berjusta, terpaksa menyahut, "Benar.<br />

Dia- - - dia telah meninggalkan tempat gelap dan pergi ke tempat terang."<br />

Touw ciat mengeluarkan suara di hidung. "Yang <strong>membunuh</strong> Kong kian, Kim mo Say ong dari<br />

Mo kauw, yang <strong>membunuh</strong> Kong ceng Tio beng dari agamamu!"' katanya dengan suara kaku.<br />

"Tio beng adalah orang yang sudah memukul pecah Siauw lim sie dan menangkap muridmurid<br />

partai kami. Yang paling tak bisa diampuni ialah dia sudah menulis perkataan2<br />

menghina dipatung Couwsoe Tat mo Loocouw, Semua sakit hati itu ditambah pula dengan<br />

sebuah biji mata dari soehengku, Thio Kauwcoe kalau piutang tak diperhitungkan dengan<br />

kau, dengan siapa lagi kami bisa memperhitungkannya?”<br />

Boe Kie menghela napas. Ia merasa perkataan Touw ciat ada benarnya juga. Kalau ia sebagai<br />

kauwcoe dari Beng kauw tak mau bertanggung jawab atas semua itu, siapa lagi yang bisa<br />

bertanggung jawab?”<br />

Maka itu, ia segera mengerahkan Lweekang ke ujung kaki sehingga bergoyang-goyang<br />

ranting siong, lantas saja berkata, "Jika Sam wie Loosiansoe berpendapat begitu, boanpwee<br />

tak bisa berkelit lagi," katanya dengan suara nyaring "Biarlah boanpwee memikul kedosaan<br />

itu. Tapi dalam kebinasaan Kong kian Seng ceng terdapat hal-hal yang mendukakan. Biar<br />

bagaimana pun juga, dalam peristiwa itu boanpwee memohon pengampunan Sam wie<br />

Loosiansoe."<br />

"Apa yang diandalkan olehmu, sehingga kau berani minta pengampunan untuk Cia Soen?"<br />

tanya Touw ciat. "Apa kau rasa kami bertiga tidak mampu mengambil jiwamu?"<br />

Boe Kie yakin, bahwa kali ini ia bertempur, ia mesti mengadu jiwa. “Kalau, satu melawan<br />

tiga, boanpwee tak akan bisa menandingi Sam wie," katanya. "Loosiansoe yang mana yang<br />

lebih dulu mau memberi pelajaran kepada boanpwee?"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1302

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!