20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Guna menyenangkan orang-orang yang mencintainya, Boe Kie selalu memaksakan diri untuk<br />

bergembira. Tapi sang kakek guru dan paman-paman itu merasa, bahwa turunan tunggal dari<br />

Thio Coei San sudah tak dapat ditolong lagi.<br />

Selagi repot mengobati lukanya, tokoh-tokoh Boe tong pay tak punya tempo lagi untuk<br />

mencari musuh-musuh yang telah mencelakakan Jie Thay Giam dan Boe Kie. Selama dua<br />

tahun itu, Kauw coe Peh bie kauw, In Thian Ceng, berulang kali mengirim utusan untuk<br />

menengok cucu luarnya dan menghadiahkan banyak barang-barang berharga. Tapi mengingat<br />

bahwa secara tidak langsung Jie Thay Giam dan Thio Coei San celaka dalam tangan Peh bie<br />

kauw, pendekar-pendekar Boe tong selalu mengirim pulang barang-barang itu. Bahkan satu<br />

kali Boh Seng Kok menghajar juga utusan In Thian Ceng. Mulai waktu itu, In Thian Ceng<br />

tidak pernah mengirim orang lagi.<br />

Tanpa terasa hari perayaan Tiong cioe tiba kembali. Menurut kebiasaan, Thio Sam Hong dan<br />

murid muridnya merayakan hari itu. Tapi pada kali sebelum mereka duduk dimeja perjamuan,<br />

penyakit Boe Kie mendadak kambuh lagi. Selebar mukanya bersinar hijau dan tubuhnya<br />

menggigil. Sebab kuatir merusak kegembiraan kakek guru dan paman-pamannya, sambil<br />

mengertak gigi, ia coba mempertahankan diri. Tapi gejala kumatnya penyakit sudah tentu<br />

tidak dapat disembunyikan. Dengan penuh rasa cinta, In Lie Heng mendukung keponakan itu<br />

kekamarnya, menyelimutinya dan membuat satu perapian.<br />

Tiba tiba Thio Sam Hong berkata: "Besok bersama Boe Kie, aku akan pergi ke Siauw lim sie<br />

di Siongsan"<br />

Semua murid Thio Sam Hong tertegun. Mereka mengerti, bahwa dalam keadaan mendesak<br />

dan karena cintanya terhadap si cucu murid, guru itu rela menundukkan kepala dihadapan<br />

Siaum Lim sie untuk meminta pertolongan.<br />

Mereka mengerti bahwa sang guru mengharap, dengan Kioe yang Cin keng yang lengkap,<br />

jiwa Boe Kie akan bisa ditolong. Sebagaimana diketahui, kioe yang Cin keng yang dimiliki<br />

Thio Sam Hong masih ada kekurangannya.<br />

Dua tahun berselang, waktu Thio Sam Hong merayakan hari ulang tahunnya yang keseratus,<br />

perhubungan antara Siauw lim dan Boe tong telah menjadi retak. Dengan kedudukannya<br />

sebagai seorang guru besar dari sebuah partai ternama, kepergian Thio Sam Hong ke Siauw<br />

lim sie untuk meminta pertolongan, sungguh akan menurunkan derajat Boe tong pay. Akan<br />

tetapi, demi cinta yang tidak mengenal batas, guru besar itu telah menyampingkan segala<br />

nama kosong. Sesudah tertegun, semua muridnya menghela napas dengan rasa kagum akan<br />

kebesaran jiwa sang guru.<br />

Sebenarnya, Go bie paypun mengenal sebagian Kioe yang Cin-keng. Akin tetapi, Biat coat<br />

Soe thay sungkan menemui orang luar. Beberapa kali, Sam Hong telah memerintahkan in Lie<br />

Heng membawa suratnya ke gunung Go bie san. Tapi pendeta wanita itu tidak menggubris<br />

dan memulangkan surat surat itu, tanpa dibuka. Maka itulah jalan satu-satunya yang masih<br />

terbuka yalah minta pertolongan Siauw Lim sie.<br />

Sam Hong mengerti, bahwa jika ia cuma mengutus murid-muridnya ke Siauw lim sie, Kongboen<br />

Taysoe beramai pasti tidak akan meladeni. Dari sebab itu, ia telah mengambil keputusan<br />

untuk pergi sendiri.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 370

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!