20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Mendadak pada waktu ujung tombak menyodok dinding, sepotong batu jatuh ke bawah dan<br />

terlihatlah lubang di dinding itu. Boe Kie kaget bercampur girang. Ia memasukkan sebelah<br />

tangan dan menggoyang-goyangkannya. Dinding itu bergerak sedikit. Ia menggerakkan<br />

te<strong>naga</strong> dalam dan membetot. Ia berhasil membuat sepotong batu copot. Sesudah tiga potong<br />

batu copot, lubangnya sudah cukup besar untuk memuat badan manusia. ternyata di situ<br />

terdapat sebuah terowongan lain. Walaupun tidak dapat menghancurkan batu raksasa, ledakan<br />

tadi sudah melepaskan batu-batu dinding terowongan.<br />

Dengan mencekal obor, Boe Kie masuk lebih dulu ke terowongan yang kedua dan kemudian<br />

menggapai Siauw Ciauw supaya si nona mengikuti masuk. Seperti yang pertama, jalanan ini<br />

berputar-putar bagaikan keong dan menurun ke bawah. Kali ini Boe Kie bertindak lebih hatihati.<br />

Ia mencekal tombak erat-erat, siap sedia untuk menangkis bokongan Goan-tin. Sesudah<br />

melalui kira-kira delapan puluh tombak mereka tiba di depan sebuah pintu batu. Boe Kie<br />

segera menyerahkan obor dan tombak kepada Siauw Ciauw dan sambil mengerahkan<br />

Lweekang, ia mendorong pintu yang segera saja terbuka.<br />

Pintu itu adalah pintu sebuah kamar batu yang sangat besar. Boe Kie bertindak masuk dan<br />

mendadak ia melihat dua kerangka manusia. Pakaian kedua kerangka itu masih belum hancur,<br />

sehingga dapat diketahui bahwa mereka adalah seorang pria dan seorang wanita.<br />

Siauw Ciauw agak takut dan ia mendekati kawannya.<br />

Boe Kie mengangkat obor tinggi-tinggi dan meneliti keadaan di dalam kamar. Mungkin kita<br />

berada di bagian paling ujung dari jalan rahasia ini, katanya. Apa masih ada jalan keluar?<br />

Dengan tombak ia mengetuk-ngetuk seluruh dinding tapi suara semuanya padat, tak ada yang<br />

kosong. Ia mendekati kedua kerangka itu, tangan kanan yang wanita mencekal sebatang pisau<br />

berkilauan yang menancap di dadanya. Ia terkejut dan lantas teringat pengakuan Goan-tin<br />

yang mengatakan bahwa pada waktu ia mengadakan pertemuan rahasia dengan Yo Hoe-jin,<br />

pertemuan itu telah dipergoki oleh Yo Po Thian yang binasa karena gusar dan Yo Hoe-jin<br />

sendiri kemudian bunuh diri. Apakah kedua kerangka inii suami istri Yo Po Thian? tanyanya<br />

dalam hati.<br />

Ia mendekati kerangka lelaki, di samping kerangka tergeletak selembar kulit kambing yang<br />

lalu diambilnya dan diteliti. Di satu muka kulit itu berbulu di lain muka licin dan mengkilat.<br />

Siauw Ciauw turut mengawasi. Tiba-tiba dengan paras berseri-seri ia mengambil kulit itu dari<br />

tangan Boe Kie. Selamat, Kongcoe! katanya dengan suara girang. Ini adalah ilmu silat<br />

tertinggi dari Beng-kauw. Sehabis berkata begitu ia menggoreskan jari tangannya di mata<br />

pisau yang menancap di dada Yo Hoe-jin dan kemudian mengoles darahnya di bagian kulit<br />

yang licin. Perlahan-lahan di atas kulit yang kena darah timbul huruf-huruf seperti berikut,<br />

Beng-kauw Seng-hwee Sim-hoat Kian-koon Tay lo ie. (Kian koen Tay lo ie, ilmu api suci dari<br />

agama Beng-kauw)<br />

Tapi Boe Kie tak terlalu girang. Di jalan rahasia ini tiada air dan tiada beras, pikirnya. Kalau<br />

tak bisa keluar, paling lama tujuh delapan hari, aku dan Siauw Ciauw akan mati kelaparan.<br />

Ilmu yang bagaimana tinggipun tiada gunanya. Ia melirik kedua kerangka itu dan bertanya<br />

pula dalam hatinya, Mengapa Goan-tin tak mengambil kulit kambing itu. Mungkin sekali<br />

sesudah melakukan perbuatan terkutuk ia tak berani datang lagi. Ah! Ia tentu tak tahu bahwa<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 725

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!