20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Boe Kie kaget. Ilmu silat kedua lawan itu merupakan kerja sama yang sangat erat, sehingga ia<br />

seperti menghadapi seorang lawan yang mempunyai empat tangan dan empat kaki.<br />

Kepandaian mereka berdua agaknya masih kalah dengan Sam soe, tapi gerak geriknya sangat<br />

aneh. Terang2 ilmu silat mereka bersamaan dengan Kian koen Tay lo ie, tapi dalam<br />

menggunakannya mereka mengeluarkan perubahan2 luar biasa yang tak dapat diraba.<br />

Sesudah bertempur puluhan jurus, barulah Boe Kie bisa berada di atas angin.<br />

Selagi Boe Kie mengasah otak untuk mengalahkan kedua lawannya, mendadak Sam soe<br />

membentak keras dan melompat pula mereka ke kapal Boe Kie. Sesudah mereka melakukan<br />

Peng seng ong tanpa sengaja, mereka merasa sangat malu dan mereka sekarang mengambil<br />

keputusan untuk merampas pulang “raja” yang keenam itu.<br />

Cepat cepat Cia Soen mengangkat tubuh Peng seng ong dan memutarnya dalam bentuk<br />

lingkaran. Sam soe tentu saja tidak berani sembarangan menyerang. Mereka hanya bisa<br />

berlari lari mengikuti lingkaran itu untuk mencari lowongan guna menyerang.<br />

Beberapa saat kemudian, mendadak terdengar teriakan kesakitan dari Kie beng ong yang<br />

roboh tertendang Boe Kie. Baru saja Boe Kie membungkuk untuk menawannya, Lioe in soe<br />

dan Hwie goat soe sudah menyerang dengan berbareng, sedang Biauw hong soe mendukung<br />

raja itu yang lalu dibawa balik ke kapal sendiri. Sekarang Cie sim ong mengepung Boe Kie<br />

bersama Lioe in see dan Hwie goat soe. Kerja sama mereka tidak seerat kerja sama Sam soe<br />

dan dengan kekuatiran mereka akan keselamatan Kie beng ong, maka sesudah bertempur<br />

beberapa jurus lagi, mereka segera mengundurkan diri.<br />

Sesudah menenteramkan semangatnya, Boe Kie berkata. “Orang orang itu seperti juga pernah<br />

mempelajari Kian Koen tay lo ie. Tapi heran sekali, pukulan-pukulannya berbeda dari ilmu<br />

itu, mereka sungguh sukar dilawan.”<br />

“Pelajaran Kian koen Tay lo ie sebenarnya bersumber dari Persia,” kata Cia Soen. “Tapi<br />

semenjak beberapa ratus tahun yang lalu, sesudah Beng kauw tersiar ke Tionggoan, di Persia<br />

sendiri ilmu itu bahkan tidak dikenal lagi. Menurut pendapatku, apa yang telah dipelajari<br />

mereka hanyalah kulit dari Kian koen tay lo ie. Maka itulah mereka telah mengirim Tay Kie<br />

ke Kong beng teng untuk mencuri kitab ilmu silat tersebut.”<br />

Boe Kie menggelengkan kepala. “Anak berpendapat lain,” katanya. “Memang benar dasar<br />

ilmu silat mereka masih sangat cetek dan benar mereka hanya memiliki kulit dari ilmu Kian<br />

koen tay lo ie. Tapi dalam menggunakannya, mereka dapat menggunakan secara luar biasa<br />

sekali. Di dalam ini pasti terselip satu sebab yang masih belum diketahui kita. Hm!... dalam<br />

Kian koen tay lo ie tingkat ketujuh ada beberapa bagian yang belum dapat dipelajari oleh…<br />

Apa.. apa ini sebab musababnya?... Sehabis berkata begitu, ia bersila dan memejamkan<br />

matanya. Cia Soen dan yang lain lain menunggu tanpa membuka suara. Mereka tidak berani<br />

mengganggu jalan pikiran pemuda itu.<br />

Sekonyong konyong di sebelah kejauhan terdengar suara terompet yang berulang ulang.<br />

Sebuah kapal besar mendatangi dengan perlahan. Di atas kapal kapal itu terpancang dua belas<br />

bendera dengan sulaman benang emas, sedang di atas geladak teratur duabelas kursi dengan<br />

alas kulit harimau. Antara keduabelas kursi itu, sembilan terisi dan tiga kosong. Begitu kapal<br />

berhenti, Cie sim ong dan Kie beng ong lantas melompat naik dan menduduki dua kursi yang<br />

paling akhir. Dengan demikian, hanya sebuah kursi keenam yang masih kosong.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1096

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!