20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pemuda itu tak menjawab dan berjalan terus. Sekali menggerakkan tangan kirinya, ia<br />

menyangga sebuah batu yang paling besar dan sesudah memutar badan, ia berseru. Jie Wie,<br />

ayolah! Ia melompat tinggi dan dilain saat sudah berhadapan dengan kedua kakek itu.<br />

Semua orang mengawasi dengan mulut ternganga. Mereka begitu kaget sehingga mereka lupa<br />

untuk menepuk tangan.<br />

Hebat! Sungguh hebat, kata si jangkung seraya mengurut jenggotnya.<br />

Si kate tahu bahwa hari ini mereka bertemu dengan lawan terberat. Apa nama besar mereka<br />

berdua akan dapat dipertahankan masih merupakan satu pertanyaan. Sesudah menarik napas<br />

dalam-dalam, ia maju, sambutlah! katanya seraya membacok dengan golok yang bersinar<br />

putih.<br />

Soeko, apa benar-benar kita berkelahi? tanya si jangkung.<br />

Kau kira main-main? si kate balas menanya. Bacokannya yang pertama dengan mudah sudah<br />

dikelit Boe Kie.<br />

Mendengar jawaban soekonya, si jangkung segera menyabet dengan golok Ceng Kong To<br />

yang bersinar hijau.<br />

Bagus! seru Boe Kie sambil memapaki dengan batunya.<br />

Trang! Letupan api berhamburan. Hampir berbaring, Boe Kie mendorong batu ke depan.<br />

Soen Soei Toei Couw! teriak si jangkung. Bocah, senjata batu juga ada jurus-jurusnya? (Soen<br />

Soei Toei couw dengan mengikuti aliran air mendorong perahu)<br />

Soetee, Hoen Toen It Po! bentak si kate seraya membuat setengah lingkaran dengan goloknya<br />

dan membabat Boe Kie.<br />

Tay it Seng Beng. Liang Gie Hop Tek menyambung si jangkung sambil mengirim beberapa<br />

serangan.<br />

Jit Goat Hoei Beng, menyambut si kate. Dengan saling sahut menyebutkan namanya pukulan,<br />

mereka menyerang.<br />

Sambil mengerahkan Kioe Yang Sin Kang. Boe Kie memutar-mutar batu itu seperti sebutir<br />

peluru. Te<strong>naga</strong> serangan Liang Gie To Hoat sangat besar, tapi walaupun te<strong>naga</strong> pemuda itu<br />

lebih besar lagi. Dengan melompat kian kemari, ia menyambut setiap serangan dean tiap<br />

bacokan menghantam batu sehingga letupan api berhamburan tak henti-hentinya.<br />

Sesudah bertempur beberapa lama, mendadak Boe Kie melontarkan batu itu ke tengah-tengah<br />

udara dan kedua tangannya menyambar leher si kate dan si jangkung. Sesudah mencengkram<br />

jalan darah kedua kakek itu sehingga mereka tak bisa bergerak lagi, ia melompat ke belakang.<br />

Di lain saat batu yang beratnya kira-kira tiga ratus kati itu meluncur ke bawah, ke arah kepala<br />

kedua jago Hwa San Pay.<br />

Semua orang terkesiap.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 780

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!