20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Siang Jin menyerang dari selatan, Wie Hong Ong dan aku sendiri akan berdiam ditengah2<br />

untuk memberi bantuan kepada yg memerlukan bantuan.<br />

Semuar orang membungkuk.<br />

Sesaat kemudian, Boe Kie mengibas tangan kirinya dan berkata, Serbu!! Dengan serentak<br />

empat pasukan bergerak mengepung Kong Beng Teng dari empat jurusan.<br />

Hok Ong, kata Boe Kie, Kita berdua keluar dari jalanan rahasia dan serang mereka secara<br />

mendadak.<br />

Mereka masuk ke jalanan rahasia dan keluar dari kamar Yo Poet Hwie. Begitu keluar mereka<br />

bertemu dengan tumpukan puing dan hidung mereka mengendus bau sangit.<br />

Dikalangan musuh ternyata terdapat banyak orang pandai. Sebelum pasukan2 Beng kauw,<br />

Peh Bie Kauw datang dekat, mereka sudah tahu dan segera berteriak2, memberi isyarat<br />

kepada kawan2nya.<br />

Boe Kie dan Wie It Siauw saling mengawasi sambil tersenyum. Mereka yakin, bahwa pihak<br />

mereka akan mendapat kemenangan. Mereka memperhatikan jalan pertempuran dengan<br />

menyembunyikan diri di belakang tembok yang roboh.<br />

Beberapa saat kemudia, dengan bantuan sinar rembulan mereka lihat Swee Poet Tek dan Cioe<br />

Tian, yg tiba paling dahulu dan yang segera menyerang musuh. Sesudah itu, dengan beruntun<br />

tibalah In Thian Ceng, Yo Siauw dan pasukan2 Ngo Heng Kie. Hebat sungguh serangan<br />

mereka. Mereka mengamuk bagaikan harimau edan.<br />

Yang menyerang Kong Beng Teng dikali ini adalah Kaypang, Hay see pay dan lain2,<br />

semuanya beberapa belas partai besar dan kecil.<br />

Sesudah Kong Beng Teng terbakar habis, mereka anggap orang2 Beng Kauw sudah binasa<br />

semua dan mereka sudah mendapat kemenangan besar. Maka itu, selama beberapa hari, Kay<br />

Pang, Kie Keng Pang dan sejumlah partai lain sudah turun gunung, sedang yang masih berada<br />

di Kong Beng Teng hanyalah Sin Koen Boen, Sam Kang Pang, Boe San Pang dan Ngo Hong<br />

To. Serangan mendadak dari Beng Kauw dan Peh Bie Kauw sudah membingungkan mereka<br />

dan biarpun diantara mereka terdapat banyak jago yg pandai mereka semua bukan tandingan<br />

Yo Siauw dan kawan2nya. Baru saja bertempur kira2 semakan nasi, sebagian besar sudah<br />

mati atau terluka.<br />

Melihat begitu, Boe Kie segera keluar dari tempat persembunyiannya dan berkata dengan<br />

suara nyaring, Anggota2 dari berbagai partai dengarlah! Semua pemimpin Beng Kauw<br />

sekarang berkumpul disini. Tak guna kalian melawan terus. Lemparkan senjata kalian! Aku<br />

akan mengampuni jiwa kalian dan memperbolehkan turun gunung tanpa diganggu.<br />

Tiba2 seroang Hoan Ceng (pendeta asing) yang bertubuh kate kecil melompat dan<br />

membentak, Siapa kau?<br />

Jangan kurang ajar! bentak Yo Siauw, Inilah Thio Kauw Coe, Kauw Coe kami yang baru.<br />

Aku tak perduli Kauw Coe atau bukan Kauw Coe, kata si pendeta dengan jumawa.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 824

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!