20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Coe Jie yang meram sejak mula, membuka kedua matanya. Ia tersenyum.<br />

Sampai bagaimana latihan itu baru sempurna? tanya Boe Kie.<br />

Jilid 34______________<br />

Setiap laba laba ini, menyahut si nona, mestinya tubuhnya dari belang menjadi hitam, dari<br />

hitam menjadi putih. Dengan begitu habislah racunnya dan mati dengan sendirinya. Racunnya<br />

masuk dalam telunjukku. Untuk menjadi sempurna, aku mesti menghabiskan seribu laba laba.<br />

Untuk mencapai puncak kesempurnaan, aku harus menghabiskan lima ribu sampai selaksa<br />

ekor masih belum cukup.<br />

Boe Kie heran, hatinya jeri.<br />

Dari mana didapatkan begitu banyak laba laba belang? tanyanya.<br />

Di satu pihak dia mesti dipelihara, supaya dia dapat beternak, menyahut Coe Jie, Dilain pihak<br />

dia mesti dicari di temapt kehidupannya.<br />

Boe Kie menghela nafas.<br />

Dikolong langit terdapat banyak sekali ilmu kepandaian, mengapa mesti menyakinkan yang<br />

begitu beracun? katanya.<br />

Si nona tertawa dingin, Memang amat banyak ilmu kepandaian di kolong langit ini, tetapi<br />

tidak ada satu yang dapat melawan Ciat hoe cioe ini. katanya. Kau jangan anggap te<strong>naga</strong><br />

dalammu sudah mahir, jikalau nanti aku telah berhasil melatih, tidak nanti kau dapat bertahan,<br />

untuk satu tusukan saja telunjukku ini!<br />

Sambil berkata, si nona menusuk batang pohon didekatnya. Sebab dia belum mahir dengan<br />

ilmunya itu, jarinya hanya masuk setengah dim.<br />

Kenapa ibumu mengajar ilmu ini? Boe Kie tanya pula. Ia heran, Apakah ibumupun<br />

mempelajarinya juga?<br />

Mendengar disebut ibunya, mata Coe Jie tiba2 bersorot tajam dan bengis, bagaikan seekor<br />

raja hutan hendak menerkam manusia, ia lantas berkata nyaring. Siapa mempelajari Cian coe<br />

Ciat hoe cioe ini, setelah ia menghabiskan delapan ratus ekor, hingga tubuhnya sudah penuh<br />

dengan racun, romannya berubah, dan setelah seribu ekor, romannya akan bertambah jelek.<br />

Ibuku telah menghabiskan hampir lima ratus ekor ketika ia bertemu ayahku. Ia kuatir ayah tak<br />

menyukainya karena romannya sangat jelek, ia terpaksa menghentikan latihannya.<br />

Kesudahannya ia menjadi wanita tanpa te<strong>naga</strong>, te<strong>naga</strong>nya lenyap, umpama kata, ia tak<br />

sanggup menyembelih seekor ayam. Benar ia menjadi cantik tapi iapun lantas dihinakan<br />

madunya serta kakakku. Ia tak dapat melawan, hingga akhirnya ia membuang jiwanya. Maka<br />

hm! Apa gunanya paras elok? Ibuku seorang wanita sangat cantik dan halus, tapi sebab tak<br />

mendapat anak laki laki, ayahku menikah pula.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 632

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!