20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kepadaku, bahkan akan mengambil aku sebagai ahil warisnya. Manakala niatan itu<br />

dilaksanakan, beliau terutama tentu akan menurunkan Go bie Kioe yang kang kepadaku.<br />

Selanjutnya aku bisa ajarkan ilmu itu kepadamu. Dengan memiliki Go bie Kioe yang kang,<br />

kau bisa menggabungkannya dsngan Siauwlim dan Boe tong Kioe yang kang sehingga<br />

rasanya racun dingin Hian beng Sin ciang bisa dengan gampang terusir keluar dari badanmu.<br />

Tapi, aih..., sesudah aku melakukan perbuatan yang tidak panta, mana aku ada muka untuk<br />

bertemu lagi dengan Soehoe? Mana bisa belia mengangkat aku menjadi ahli warisnya lagi?"<br />

Semula sang bibi bicara dengan semangat berapi-api karena memikiri penyakit yang diderita<br />

Boe Kie. Tapi, manakala teringat olehnya akan dirinya yang telah ternoda, ia jadi tampak<br />

bermuram durja.<br />

Melihat paras sang bibi yang sangat berduka, Boe Kie segera menghibur: "Kie Kouw kouw,<br />

kau tak usah bersedih. Ouw Sinshe mengatakan bahwa paling lama aku hanya bisa hidup<br />

setahun lagi. Akupun sering memeriksa keadaan badanku dan aku yakin, bahwa apa yang<br />

dikatakan Ouw Sinshe bukan omong kosong. Andaikata gurumu mengajar Go bie Kioe yang<br />

kang kepadamu, kurasa kaupun tak akan keburu menolong aku. Memang benar juga, jalan<br />

yang paling baik adalah kita menyingkir sekarang juga. Tapi dalam cara mengobati lukamu,<br />

masih ada beberapa bagian yang belum begitu terang bagiku. Untuk itu, aku masih perlu<br />

minta petunjuk Ouw Sinshe,"<br />

SiauwHoe tertawa dan menanya: "Apa tak bisa jadi ia akan sengaja memberi petunjuk yang<br />

salah. Kau tidak boleh lupa, bahwa ia sudah berusaha untuk meracuni aku."<br />

"Tidak, kurasa ia tak akan berbuat sedemikian," membantah Boe Kie. "Sebegitu jauh, obatobat<br />

atau cara mengobati yang diberikan oleh Ouw Sinshe, sangat mustajab dan tepat.<br />

Disamping itu, akupun dapat membedakan jika ia sengaja memberikan obat yang salah.<br />

Dan.... inilah justeru yang aku tidak mengerti!"<br />

Sesaat itu, Poet Hwie sudah kembali dengan kepala memakai topi rangkaian bunga. Mereka<br />

bertiga sudah mempunyai topi, perundinganpun sudah selesai dan mereka lalu kembali<br />

kerumah Ouw Ceng Goe.<br />

Malam itu, Boe Kie tak bisa pulas lagi. Kira kira tengah malam Ouw Ceng Goe<br />

menggerayang lagi kegubuk Siauw Hoe, gubuk Kan Ciat dan kawan-kawannya untuk<br />

menaruh racun.<br />

Tiga hari telah lewat tanpa terjadi sesuatu yang luar biasa. Karena tidak pernah kena racun<br />

lagi, kesehatan Siauw Hoe pulih dengan cepat. Keadaan Sie Kong Wan dan yang lain-lain<br />

masih tetap seperti biasa, sebentar mendingan, sebentar hebat. Beberapa orang sudah mulai<br />

mengeluh dan mengatakan, bahwa kepandaian Boe Kie masih terlalu rendah, tapi si bocah<br />

tidak menggubris.<br />

Malam itu, sambil berbaring dipembaringan, Boe Kie berkata dalam hatinya: "Sesudah lewat<br />

malam ini, aku sudah mengikut Kie Kouw-kouw menyingkirkan diri. Karena racun dalam<br />

tubuhku tak bisa dipunahkan, lebih baik aku tidak pulang ke Boe tong, supaya Thay soe-hoe<br />

dan paman paman jangan berubah hati. Aku akan pergi ketempat yang sepi dan mati dengan<br />

diam-diam."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 464

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!