20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

“Ibu sedang berobat ke rumah Yo Cie ci,” jawabnya sambil mengunjuk si baju kuning.<br />

Sekarang baru orang tahu bahwa gadis itu seorang she Yo.<br />

“Soe hoejin juga kena dipukul Seng Koen dan mendapat luka yang sangat berat,” kata si baju<br />

kuning sambil menghela nafas. “Ia datang di rumahku sesudah melalui perjalanan jauh dan<br />

sampai kini ia belum tersadar dari pingsannya. Apa ia masih bisa ditolong… sukar<br />

dikatakan.”<br />

“Tapi… apa dosanya pangcoe, sehingga binatang Seng Koen sudah menurunkan tangan<br />

jahatnya?” tanya Cie hoat tiangloo dengan suara penasaran. “Sakit hati apa sudah terjadi di<br />

antara mereka?”<br />

“Menurut perasaan Soe pangcoe, ia sama sekali belum pernah mengenal Seng Koen,”<br />

menerangkan si baju kuning. “Sama sekali tidak ada soal sakit hati. Sampai pada detik<br />

terakhir, Soe pangcoe juga tak tahu sebab musababnya. Menurut dugaan Soe pangcoe,<br />

mungkin sekali ada orang Kay pang yang berbuat suatu kesalahan dan Seng Koen mencari<br />

Soe pangcoe untuk membalas sakit hati.”<br />

Cie hoat menundukkan kepalanya. Sesudah berpikir beberapa saat, ia berkata pula. “Untuk<br />

menyingkirkan diri dari kejaran Cia Soen, selama beberapa puluh tahun Seng Koen tidak<br />

pernah muncul dalam dunia Kang ouw. Mana bisa jadi murid Kay pang kebentrok dengan<br />

dia? Dalam hal ini mungkin terselip salah mengerti yang sangat hebat.”<br />

Ciang poen Liong tauw yang sedari tadi tak pernah mengeluarkan sepatah kata, tiba2<br />

mengambil sebatang golok bengkok dan menandalkan senjata itu di lehernya si penipu.<br />

“Binatang!” bentaknya. “Siapa namamu? Mengapa kau menyamar sebagai Soe pangcoe?<br />

Lekas mengaku! Kalau kau berdusta… huh… huh… Ia mengangkat goloknya dan menyabet<br />

sebuah kursi yang lantas saja terbelah dua.<br />

Dengan badan bergemetaran, si gundul berkata, “Aku… aku… siauw jin Lay tauw goan Lauw<br />

Ngauw (Lauw Ngauw, si kura-kura kepala buduk), salah seorang tauwbak (kepala kelompok)<br />

perampok dari kawanan perampok di Loan sek kang, kota Kay koan, propinsi Soa say. Apa<br />

mau, waktu merampok, Siauwjin bertemu dengan Tan toaya dan guru Tan toaya menendang<br />

Siauwjin sehingga roboh dan selagi Tan toaya mengangkat pedangnya, siauwjin meminta<br />

ampun. Setelah mengawasi siauwjin, tiba2 Tan Toaya berkata, “Soe hoe, roman bangsat kecil<br />

ini mirip orang yang kita temui kemarin dulu.” Gurunya menggeleng-gelengkan kepala dan<br />

berkata, “Huh..huh… lain, tidak sama. Usianya tak cocok, hidungnya terlalu kecil, kepalanya<br />

gundul.’ Tan toaya tertawa dan berkata, “Soe hoe jangan kuatir, teecu mempunyai daya untuk<br />

mengubah itu semua.” Tan toaya lalu mengajak siauwjin ke sebuah rumah penginapan di Kay<br />

koan. Ia menggunakan sek-ko untuk meninggikan hidung Siauwjin dan memberi rambut<br />

palsu… sehingga siauwjin beroman seperti sekarang. Para loya, andaikata siauwjin punya<br />

nyali sebesar langit, siauwjin takkan berani mempermalukan para looya. Siauwjin sudah<br />

melakukan ini semua karena diperintah oleh Tan toaya. Jiwa anjing siauwjin berada dalam<br />

tangannya. Siauwjin tidak berani tidak menurut. Siauwjin mempunyai seorang ibu sudah<br />

berusia delapan puluh tahun… siauwjin mohon para looya sudi mengampuni jiwa anjing<br />

Siauwjin.” Sehabis berkata begitu, sambil berlutut ia manggut manggutkan kepalanya.<br />

Cie hoat Tiangloo mengerutkan alisnya. Tan Yoe Liang murid Siauw lim pay dan gurunya<br />

pendeta Siauw lim sie,” katanya. “Apa dia mempunyai lain guru?”<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1210

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!