20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Malam itu, waktu mengaso dengan sikap hormat Ceng Soe menghampiri Biat coat dan<br />

berkata sambil membungkuk, Cianpwee, bolehkan boanpwee memohon sesuatu yang tidak<br />

pantas?<br />

Kalau kau tahu tidak pantas, tak perlu kau membuka mulut, kata si nenek dengan tawar.<br />

Ya, kata pemuda itu sambil bertindak mundur dan kemudian duduk di samping In Lie Heng.<br />

Murid-murid Go bie merasa sangat heran. Mereka tak tahu apa yang mau diminta pemuda itu.<br />

Sebagai seorang yang berwatak sangat tidak sabaran, Teng Bin Koen segera mendekati dan<br />

bertanya, Saudara Song, apakah yang mau diminta olehmu?<br />

Waktu mengajar ilmu pedang, ayahku pernah mengatakan bahwa pada jaman ini orang<br />

palilng lihay kiam hoatnya di dalam dunia adalah Soecouw kami, sedang yang kedua ialah<br />

Biat coat Cianpwee. Kiamhoat Boe-tong dan Go bie masing-masing mempunyai keunggulan<br />

dan kekurangan. Misalnya saja, pukulan Chioe hwie Ngo hian (Tangan menyapu lima kali<br />

tetabuhan) dari Boe tong hampir bersamaan dengan Ceng lo Siauw-san (Kudung tipis dan<br />

kipas kecil) dari Go bie pay. Tapi jika Chioe hwie Ngo hian dikirim dengan menggunakan<br />

te<strong>naga</strong> yang besar maka kelincahannnya jadi berkurang dan tidak dapat menyamai Ceng lo<br />

Siauw san yang tetap bisa mempertahankan kecepatannya. Seraya berkata begitu, ia<br />

menghunus pedang dan menjalankan kedua jurus itu. Tapi waktu menjalankan Ceng lo Siauw<br />

san, gerakannya sangat tidak sempurna.<br />

Salah, kata Teng Bin Koen sambil bersenyum dan mengambil pedang yang dicekal pemuda<br />

itu. Pergelangan tanganmu masih sakit dan tidak bisa mengeluarkan banyak te<strong>naga</strong>,<br />

katanya. Tapi kau lihatlah aku memberi contoh.<br />

Pemuda itu mengawasi dengan penuh perhatian. Sesudah Teng Bin Koen selesai dengan jurus<br />

itu, sambil menghela napas ia berkata, Ayahku sering mengatakan bahwa ia merasa menyesal<br />

belum bisa menyaksikan ilmu pedang gurumu. Hari ini boanpwee merasa sangat beruntung<br />

bisa mendapat kesempatan untuk menyaksikan pukulan Ceng lo Siauw san dari Teng Soesiok.<br />

Sebenarnya boanpwee ingin memohon petunjuk-petunjuk Soethay mengenai beberapa hal<br />

dalam kiamhoat. Tapi karena boanpwee bukan murid Go bie, maka tak dapat boanpwee<br />

membuka mulut.<br />

Biarpun berada di tempat yang agak jauh, Biat coat sudah mendengar pembicaraan itu. Bahwa<br />

ia dianggap sebagai jago pedang nomor dua dalam dunia, sudah menggirangkan hatinya. Pada<br />

jaman itu, Thio Sam Hong dipandang sebagai gunung Thay-san atau bintang Pak tauw dalam<br />

dunia persilatan dan ia dikagumi oleh semua orang. Biat coat sendiri belum pernah<br />

mengandung maksud untuk menandingi guru besar itu, sehingga pendapat kalangan Boe-tong<br />

bahwa ia adalah ahli pedang nomor dua sudah sangat memuaskan hatinya. Melihat jurus Ceng<br />

lo Siauw san yang barusan dijalankan oleh Teng Bin Koen ia merasa mendongkol sebab jurus<br />

itu masih jauh dari sempurna. Masakah Go bie kiam hoat hanya sebegitu?<br />

Maka itu, ia segera menghampiri dan tanpa mengeluarkan sepatah kata ia mengambil pedang<br />

yang tengah dicekal Teng Bin Koen. Sesudah mengangkat pedang itu sampai merata dengan<br />

hidungnya, tangannya menggetar dan ujung pedang segera mengeluarkan suara ung ung. Dari<br />

kanan ke kiri dan dari kiri ke kanan, sembilan kali ia membulang balingkan senjata itu dengan<br />

kecepatan luar biasa. Tapi biarpun cepat,gerakan pedang dilihat dengan nyata sekali.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 657

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!