20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Gurumu juga melarang kau bertanding dengan kami, bukan? tanya pula Tio Beng. Mengapa<br />

begitu?<br />

Cioe Jiak tersenyum dingin. Biarpun Kiam hoat Goe bie pay tidak bisa dinamakan sebagai<br />

ilmu pedang yang sangat tinggi, sedikitnya kiam hoat kami adalah ilmu dari sebuah partai<br />

lurus bersih di wilayah Tionggoan. Maka itu, kami tentu saja menjaga supaya ilmu itu tidak<br />

sampai dicuri oleh segala manusia yang tidak mengenal malu.<br />

Tio Beng terkejut. Ia tidak pernah menduga bahwa maksudnya telah ditebak jitu oleh Biat<br />

Coat Soethay. Mendengar sindiran yang sangat pedas, darahnya meluap juga. Sret! ia<br />

menghunus Ie Thian kiam. Gurumu telah mencaci kami sebagai manusia yang tidak mengenal<br />

malu katanya. Baiklah! Sekaranf aku ingin menanya pedang Ie Thian kiam ini terang2 sebuah<br />

mustika milik keluargaku. Mengapa partaimu, partai Goe Bie Pay telah mencurinya?<br />

Semenjak dahulu orang mengenal Ie Thian kiam dan To Liong To sebagai senjata2 mustika<br />

milik rimba persilatan daerah Tionggoan. Jawabnya dengan suara tawar. Aku belum pernah<br />

mendengar, bahwa pedang itu mempunyai sangkut paut dengan seorang perempuan Hoan<br />

pang (orang asing dari See hoan).<br />

Paras muka Tio Beng lantas saja berubah merah padam. Ha! bentaknya. Apa benar kau tidak<br />

mau bertanding? Nona Cioe menggeleng2kan kepala.<br />

Menurut peraturan disini, orang yang kalah bertanding atau yang tidak mau bertanding harus<br />

diputuskan salah satu jari tangannya kata Tio Beng Rupa2nya kau beradat sombong karena<br />

menggangulkan mukamu yang sangat cantik. Aku sekarang tak mau memutuskan jari<br />

tanganmu ia menunjuk Kauw Tauw too dan berkata pula. Aku akan membuat mukamu seperti<br />

muka suhu itu. Aku akan membuat beberapa puluh goresan pedang diatas mukamu. Kumau<br />

lihat apakah kau masih bisa mempertahankan kesombonganmu.<br />

Sehabis berkata begitu, ia mengibaskan tangannya. 2 pengawal baju kuning lantas saja<br />

melompat dan mencekel ke-2 lengan Cioe Jiak erat2.<br />

Tio Beng tertawa mengejek. Untuk menggores muka, orang tidak perlu memiliki Kiam hoat<br />

Go bie pay katanya. Apa kau kira aku tidak mengubah kau menjadi perempuan muka jelek<br />

karena ilmu silatku tak keruan macamnya?<br />

Kedua mata nona Cioe mengembang air dan tubuhnya bergemetaran. Untung Ie thian kiam<br />

hanya terpisah beberapa dim dari pipinya. Dengan sekali mendorong tangannya si iblis bisa<br />

membuat mukanya menyerupai muka tauw too itu.<br />

Tio Beng tertawa Kau takut tidak? tanyanya.<br />

Sekarang Cioe Ci Jiak tidak bisa mempertahankan keteguhannya lagi. Ia menggangguk dan<br />

menjawab dengan suara parau Takut.<br />

Bagus! kata nona Tio. Apa itu berarti, bahwa kau menakluk?<br />

Tidak! jawabnya. Lebih baik kau bunuh aku saja.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 944

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!