20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Song siauw hiap telah memberitahukan aku bahwa siluman besa Kim mo Say ong sudah<br />

datang di Leng coa to di wilayah Teng hay (Lautan Timur).”<br />

“Tapi bagaimana Song Siauw hiap bisa tahu hal itu?” Tanya Cie hoat Tiang-loo. “Selama<br />

beberapa puluhn tahun orang-orang rimba persilatan berusaha untuk mencari Kim mo Say<br />

ong, tapi usaha ini sia-sia.”<br />

Sejak pertemuan di Leng coa to di dalam hati Boe Kie juga muncul satu pertanyaan yang<br />

belum terjawab. Kedatangan Cia Soen di Leng coa to ditutup rapat-rapat. Bagaimana Kay<br />

pang mengetahuinya? Maka itu pertanyaan tiba-tiba Cie hoat Tiang-loo lebih menarik<br />

perhatian Boe Kie.<br />

“Berkat rejeki Pangcoe, hal itu terjadi secara sangat kebetulan,” jawab Tan Yoe Liang. “Di<br />

Tang-hay hidup seorang nenek yang dikenal sebagai Kim ho Po po dan entah bagaimana ia<br />

tahu tempat sembunyinya Cia Soen. Nenek itu yang hidup di pantai laut memiliki<br />

pengetahuan mendalam ilmu pelayaran dan akhirnya berhasil mencari Cia Soen di sebuah<br />

pulau di Kutub Utara. Ia pun berhasil membawa Kim mo Say ong ke pulau Leng coa to,<br />

memenjarakan sepasang suami-istri yaitu Wie Pek dan Boe Ceng Eng, ahli waris partai<br />

persilatan di negeri Toa lie. Waktu Kim hoa Po po pergi ke Tiong-goan, mereka mendapat<br />

kesempatan untuk <strong>membunuh</strong> penjaga-penjaga dan melarikan diri. Di Shoa tang mereka<br />

menemui bahaya dan pada saat yang tepat secara kebetulan ia ditolong oleh Song Siauw hiap.<br />

Dalam pembicaraan mereka membuka rahasia dan inilah sebabnya mengapa Song Siauw hiap<br />

tahu kedatangan Cia Soen di Leng coa to.”<br />

Cie hoat Tiang-loo manggut-manggutkan kepalanya.<br />

Boe Kie menghela napas, “Manusia tak bisa melawan maunya Thian,” pikirnya.<br />

“Wie Pek dan Boe Ceng Eng bukan manusia baik-baik. Dengan tipu busuk mereka mengorek<br />

rahasia dari mulutku. Lantaran itu, barulah Cie san Liong ong tahu tempat kediaman Giehoe.<br />

Pada jaman ini kepandaian Kim hoa Po po dalam ilmu pelayaran jarang ada tandingannya.<br />

Kalau bukan dia yang turun tangan, siapa lagi yang bisa mencari Giehoe di Peng hwee to,<br />

andaikata kedua orang tuaku masih hidup, belum tentu mereka bisa mengarungi samudra dan<br />

tiba di Peng hwee to dengan selamat. Dari sini dapat dilihat bahwa manusia tidak bisa<br />

menentang kemauan Thian.”<br />

Sesudah berdiam sejenak, Tan Yoe Liang berkata lagi, “Aku dan Song Siauw hiap<br />

mempunyai ikatan mati hidup bersama-sama (persaudaraan). Sesudah mendapat berita itu,<br />

Kie Tiang-loo, The Tiang-loo dan lima murid tujuh karung, aku pergi ke Leng coa to dengan<br />

tujuan membekuk Cia Soen dan merampas To liong to untuk dipersembahkan kepada<br />

Pangcoe. Apa mau kata, rombongan Mo kauw yang berjumlah besar mendadak tiba di situ.<br />

Kami semua bertempur mati-matian tapi jumlah kami yang kecil tak bisa melawan jumlah<br />

mereka yang besar. Akhirnya Kie Tiang-loo dan empat murid tujuh karung gugur dalam<br />

pertempuran. Tentang jalannya pertempuran, aku minta The Tiang-loo yang melaporkan<br />

kepada Pangcoe.”<br />

The Tiang-loo yang lengan kanannya buntung segera bangun berdiri dan menceritakan<br />

pertempuran di Leng coa to itu. Tapi cerita-ceritanya dusta. Ia mengatakan bahwa rombongan<br />

Beng kauw yang berjumlah besar mengepung Kay pang yang berjumlah kecil tapi terus<br />

melawan dengan nekad sehingga lima diantaranya mengorbankan jiwa. Akhirnya dengan<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1139

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!