20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

"Kalau begitu, kau antarkan kami pulang lebih dulu," kata So So.<br />

Cia Soen tertawa. "Begitu lekas kalian kembali di Tiong goan, apakah rahasiaku tidak<br />

menjadi bocor?" tanyanya.<br />

Mendadak Coei San melompat dan berseru dengan suara keras: "Habis apa yang kau mau?"<br />

"Aku tak dapat berbuat lain daripada meminta kalian berdiam bersama-sama aku dan<br />

melewati hari-hari secara riang gembira selama beberapa tahun," jawabnya. "Begitu lekas aku<br />

dapat menembus rahasia To liong to, kita bertiga segera kembali kedaratan Tiong goan<br />

bersama-sama."<br />

"Bagaimana kalau sampai sepuluh tahun kau masih juga belum berhasil?" tanya pula Coei<br />

"Kalian harus mengawani sehingga sepuluh tahun," jawabnya dengan tenang. "Andaikata<br />

seumur hidup, aku tidak berhasil, kalianpun harus menemani aku seumur hidup."<br />

"Kau adalah sepasang orang muda yang setimpal dan aku mengerti, bahwa kalian mencintai<br />

satu sama lain. Nah ! Kalian boleh menikah dan berumah tangga dipulau itu. Apa itu tidak<br />

cukup menyenangkan ?"<br />

Coei San gusar bukan main. "Jangan ngaco kau !" bentaknya.<br />

Ia melirik So So dan ternyata si nona sedang menunduk dengan paras muka kemalu-maluan.<br />

Ia bingung bukan main. Ia merasa, bahwa ia tengah menghadapi beberapa lawan yang<br />

tangguh dengan berbareng. Cia Soen lawan pertama, si nona lawan kedua, sedang dirinya<br />

sendiri merupakan lawan ketiga. Dengan berdampingan dengan wanita cantik itu, belum tentu<br />

ia dapat menguasai diri terus menerus.<br />

Terdapat kemungkinan besar sekali, bahwa pada akhirnya, ia akan rubuh dibawah kaki In<br />

SoSo.<br />

Jilid 10_______________<br />

Memikir begitu, sambil menahan amarah ia segera berkata: "Cia Cianpwee, aku adalah<br />

seorang yang selamanya memegang teguh kepercayaan. Aku pasti tidak akan membocorkan<br />

rahasia Cianpwee. Aku bersumpah, bahwa aku takkan bicara dengan siapapun jua tentang<br />

kejadian dihari ini."<br />

"Aku percaya segala perkataanmu," kata Cia Soen "Thio Ngohiap adalah seorang pendekar<br />

yang kenamaan dan setiap perkataanmu berharga ribuan tail emas. Hanya sayang, pada waktu<br />

berusia dua puluh lima tahun, aku pernah bersumpah berat. Lihatlah jeriji tanganku."<br />

Ia mengangkat tangan kirinya dan mementang jari-jarinya. Ternyata, ditangan itu hanya<br />

ketinggalan tiga jeriji.<br />

Dengan paras muka dingin, Coei San berkata pula: "Pada tahun itu, seorang yang paling<br />

dipercaya dan paling dihormati olehku, telah menipu dan mencelakakan aku, sehingga<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 193

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!