20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Boe Kie mengawasinya dengan belas kasihan.<br />

Nona, katanya dengan suara perlahan. Siapa yang sudah menghina kau? Tunggulah, sesudah<br />

kakiku sembuh aku akan membalas sakit hatimu.<br />

Nona itu terus menangis. Selang beberapa lama, barulah ia berkata. Tidak ada orang yang<br />

menghinaku. Penderitaanku karena nasibku yang buruk, karena salahku sendiri. Aku memikiri<br />

orang yang tak dapat melupakannya.<br />

Boe Kie mangut2kan kepala. Orang laki2 bukan? tanyanya pula. Dia jahat terhadapmu<br />

bukan?<br />

Benar! jawabnya. Dia sangat tampan, tapi sombong luar biasa. Aku ingin dia mengikuti aku<br />

seumur hidup, tapi dia tak mau. Itu masih tidak apa. Celakanya, dia bukan saja mencaci tapi<br />

juga sudah menganiaya aku, sehingga darah berlumuran.<br />

Kurang ajar sungguh dia ! teriak Boe Kie dengan gusar. Nona kau jangan perdulikan dia lagi.<br />

Air mata si nona kembali mengucur Tapi..aku tak dapat melupakannya, katanya. Dia pergi<br />

jauh2 untuk menyingkirkan diri dan aku sudah mencarinya kesana kemari!<br />

Mendengar begitu, walaupun merasa, bahwa nona itu beradat aneh, rasa kasihan Boe Kie jadi<br />

makin besar. Didunia terdapat banyak sekali lelaki yang baik. Perlu apa kau memikiri<br />

manusia yang tak berbudi itu ?<br />

Si nona menghela nafas panjang, matanya mengawasi ketempat jauh. Boe Kie tahu, bahwa ia<br />

tak dapat menghilangkan bayangan lelaki itu dari alam pikirannya. Untuk mencoba lagi ia<br />

berkata pula, Lelaki itu hanya memukulmu satu kali. Tapi penderitaanku sepuluh kali lebih<br />

hebat daripada kau.<br />

Apa? Kau ditipu wanita cantik ? tanya nona itu.<br />

Dia bukan sengaja ingin menipu aku, jawabnya. Aku sendirilah yang salah. Melihat<br />

kecantikkannya aku jadi seperti orang edan. Tentu saja aku bukan pasangannya dan akupun<br />

tidak mengharapkan yang tidak2. belakangan ayahnya wanita itu telah menjalankan siasat<br />

busuk terhadap diriku sehingga aku sangat menderita. Seraya berkata begitu, ia menggulung<br />

tangan bajunya dan sambil menunjuk tanda2 bekas luka, ia berkata pula. Lihatlah! Ini tanda<br />

bekas gigitan anjing2nya yang jahat.<br />

Paras muka nona itu lantas berubah gusar. Apa kau maksudkan Coe Kioe tia ? tanyanya.<br />

Bagaima kau tahu? Boe Kie balas menanya dengan suara heran.<br />

Budak hina itu suka sekali memelihara anjing yang sering untk mencelakakan manusia,<br />

jawabnya. Dalam jarak ratusan li disekitar tempat ini, tak seorangpun yang tidak tahu.<br />

Boe Kie mengangguk,Benar, katanya. Lukaku sudah sembuh dan akupun masih hidup,<br />

akupun tak mau mebenci dia lagi.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 605

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!