20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kepalang dan dalam kagetnya ia berdiri terpaksa sebab ujung cambuk tahu-tahu sudah hampir<br />

menyentuh mukanya.<br />

Untung juga, Yo Siauw yang berdiri didekat Cioe Tian dan yang selalu berwaspada, keburu<br />

mengangkat sebuah meja dan melontarkannya, "Plak! plak!" meja itu terbelah karena terpukul<br />

cambuk.<br />

Sesudah itu Cie Jiak lantas saja molompat balik dan menyerang In Lie heng lagi.<br />

Sesudah memperhatikan beberapa lama, Jie lian Cioe masih juga belum bisa menangkap<br />

intisari daripada silat cambuk itu, "Andai kata aku yang maju, aku tak akan bisa<br />

mengeluarkan Tay kek Kiam hoat yang lebih baik dari Laktee.” pikirnya. "Dalam<br />

pertandingan jangka panjang perempuan itu mungkin akan kecapaian dan Lak<br />

tee mungkin akan memperoleh kemenangan." Melihat kelihayan Thay kek Kiam hoat, ia<br />

merasa bangga dan ia percaya, bahwa adiknya tak akan kalah.<br />

Perubahan-perubahan paras muka Jie Lian Coe yang sebentar jengkel, sebentar girang tidak<br />

terlepas dari mata Cioe Cie Jiak, "Jie jiesiok kau jangan bergirang dulu!" katanya dengan<br />

mendadak. Aku sengaja mengalah dalam dua ratus dan sesudah duaratus jurus, barulah<br />

kuambil jiwanya supaya nama besarnya tak hancur lebur. Sebentar jika kau yang maju, dalam<br />

tiga puluh jurus aku akan ambil jiwamu!" Tiba-tiba cambuk bergemetar dan membuat<br />

lingkaran-lingkaran besar dan kecil yang lantas saja mengurung In Lie Heng. Sebagaimana<br />

diketahui, gerakan Tay kek koen dan Tay kek Kiam hoat juga berdasarkan lingkaranlingkaran.<br />

Perbedaannya ialah, lingkaran yang dibuat Cioe Cie jiak puluhan kali lebih cepat<br />

daripada lingkaran In Lie Heng. sebab te<strong>naga</strong> pedang kena ditarik, tanpa merasa tubuh In Lie<br />

Heng berputar beberapa kali dan .... pedang itu mendadak terlepas dari tangannya.<br />

Bagaikan ular ujung cambuk menyambar batok kepala In Lie Heng, Jie Lian Cioe mencelos<br />

hatinya. Tanpa menghiraukan jiwa sendiri, ia melompat dan coba menangkap senjata musuh.<br />

Cie jiak menendang dan tendangan itu mampir tepat dipinggang Jie Jiehiap.<br />

Pada detik yang sangat berbahaya, satu bayangan manusia berkelebat dan menangkis sabetan<br />

cambuk. Orang yang menolong adalah Boe Kie. Dengan Kian koen Tay loie. ia memindahkan<br />

te<strong>naga</strong> cambuk. Tapi perubahan Cie Jiak aneh dan cepat. Mendadak ia melepaskan<br />

cambuknya dan dengan dua telapak tangan ia memukul dada Boe Kie. Kalau Boe Kie<br />

memindahkan te<strong>naga</strong> pukulan itu dengan Kian koen Tay lo ie, maka te<strong>naga</strong> itu akan jatuh di<br />

muka In Lie Heng, sebab tangan kanannya masih dilibat ujung cambuk, maka ia segera<br />

mengangkat tangan kirinya dan menyambut dengan keras juga.<br />

Diluar dugaan begitu lekas tiga telapak tangan kebentrok, Boe Kie mendapat kenyataan<br />

bahwa kedua telapak tangan Cie Jiak tidak berisikan Lweekang. "Celaka!" ia mengeluh.<br />

"Sesudah melawan In liok siok duaratus jurus lebih Lweekangnya habis, jika aku meneruskan<br />

pukulan ini jiwanya mesti melayang". Sebab tahu, kelihayan Cie jiak, maka waktu<br />

menyambut pukulan itu, ia telah menggunakan seantero te<strong>naga</strong> Lweekangnya. Untuk<br />

menolong jiwa Cie Jiak ia harus secara menarik pulang te<strong>naga</strong> itu. Hal ini bertentangan<br />

dengan peraturan ilmu silat. Jika seorang menarik pulang Lweekang yang ba ru saja<br />

dikeluarkan, maka itu berarti bahwa te<strong>naga</strong> dalam tersebut akan menghantam dirinya sendiri.<br />

Tapi Lweekang Boe Kie sudah mencapai tingkat tertinggi, sehingga te<strong>naga</strong> yang memukul<br />

balik itu paling banyak akan membuat dadanya sesat. Tapi alangkah kagetnya, baru saja ia<br />

menarik pulang te<strong>naga</strong> itu, tiba-tiba ia merasakan serangan te<strong>naga</strong> Cie Jiak yang menghantam<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1368

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!