20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Demikianlah, sambil berduduk dipinggir pantai kedua tunangan ini beromong kosong sampai<br />

larut malam.<br />

Pada keesokan harinya Boe Kie mulai membantu Cie Jiak dengan Kioe yang Sin kang. Ia<br />

merasa girang bahwa tunangannya segera mendapat kemajuan. Mungkin sekali, sebab tidak<br />

banyak makan, Cie Jiak hanya menelan sedikit racun.<br />

Tapi diluar dugaan, pada hari ketujuh didalam tubuh si nona muncul semacam hawa yang<br />

amat dingin, yg melawan hawa Kioe yang sin kang. Dengan seantero te<strong>naga</strong>nya, Cie Jiak<br />

coba menekan hawa dingin itu, tapi ia tetap tak dapat memasukkan Kioe yang Sin Kang<br />

kedalam badannya. Boe Kie kaget dan segera menanyakan pendapat ayah angkatnya.<br />

Sesudah memikir beberapa saat, Cia Soen berkata, “Akupun tidak mengerti. Mngkin sekali<br />

karena pemimpin Go Bie pay seorang wanita, maka te<strong>naga</strong> dalam mereka bersifat Im Jioe<br />

(dingin lembek).”<br />

Boe Kie manggut2kan kepalanya.<br />

Untung jg lweekang Cie Jiak berada disebelah bawah lweekang Boe Kie. Maka itu dalam<br />

memasukkan sin kang kedalam tubuh si nona, pemuda itu dapat menindih hawa yg sangat<br />

dingin itu. Tapi dengan demikian ia harus mengeluarkan lebih banyak te<strong>naga</strong> daripada waktu<br />

membantu ayah angkatnya. Ia merasa bahwa Im Kim (te<strong>naga</strong> dingin) dari tunangannya<br />

memang belum kuat. Tapi sebagai ahli, ia tahu, bahwa dihari kemudian, kalau Cie Jiak sudah<br />

mencapai tingkat yg tinggi, ia kaan memperoleh lwee kang yg dahsyat luar biasa. Tanpa<br />

terasa ia memuji, “Cie Jiak, gurumu, Biat Coat Soethay, memang seorang tokoh jarang<br />

tandingan. Ia telah mewariskan lweekang yg sangat tinggi kepadamu. Apabila kau terus<br />

berlatih menurut ajaran itu, dikemudian hari te<strong>naga</strong> dalammu akan bisa berendeng dengan<br />

Kioe yang sin kaing yg dimiliki olehku.”<br />

“Justru!” kata si nona sambil tertawa.<br />

“Mana bisa ilmu GO bie pay merendengi Kioe Yang Sin Kang dan Kian Koen Tay Lo Ie dari<br />

Toa Kauw Coe (Kauwcoe besar)?”<br />

“Cie Jiak, aku tidak bicara main2,” kata pula Boe Kie dengan paras sungguh2.<br />

“Bakatmu sangat baik, mungkin sekali, didalam jurus2 ilmu silat, kau tidak dapat memahami<br />

telalu banyak. Tapi dalam lweekang kau sudah mempunya dasar yg sangat baik. Tay suhu<br />

sering mengatakan, bahwa pada tingkat tertinggi ilmu silat yg berhubungan erat dengan sifat<br />

seorang manusia yg mempelajarinya. Seorang yg berotak cerdas belum tentu bisa naik sampai<br />

dipuncak tertinggi. Sepanjang ceritga ayah, Kwee liehiap pendiri Go Bie pay, yaitu Kwee<br />

tayhiap adalah seorang yg berotak tumpul. Akan tetapi semenjak dahulu sampai sekarang,<br />

ilmu silat yg dimiliki Kwee tayhiap mungkin belum ada tandingannya. Tay soehoe<br />

mengatakan bahwa ia sendiri belum bisa merendengi lwee kang Kwee tayhiap. Cie Jiak, aku<br />

bersungguh2. pelajaran lwee kang Go bie pay agaknya masih lebih tinggi dari Boe tong pay.<br />

Menurut penglihatanku dihari nanti, kalau kau sudah berhasil, kau bisa berada disebelah atas<br />

gurumu sendiri.”<br />

Si nona mengawasi tunangannya. “Ah! Kau hanya ingin mengambil hatiku,” katanya seraya<br />

tersenyum. “Aku sudah merasa sangat puas, apabila aku bisa memperoleh sepersepuluh dari<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 1125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!