20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

"Aku memang sudah duga, kau tak tahu apa artinya perkataan itu. Sekarang kau dengarlah.<br />

To liong adalah sebilah golok yaitu golok To Liong to yang sedang dicekal olehku. Ie thian<br />

adalah namanya sebatang pedang. Pedang itu dikenal sebagai Ie thian kiam. Makanya<br />

perkataan itu berarti begini: Dalam Rimba Parsilatan, benda yang termulia adalah golok To<br />

liong to Segala perintah dari orang yang bisa memiliki golok itu, akan diturut oieh segenap<br />

orang gagah dikolong langit. Asal saja Ie thian kiam tidak muncul, maka senjata yang terlihay<br />

dalam dunia adalah To liong to sendiri."<br />

Thay Giam separoh percaya separoh tidak. "Boleh aku lihat golok itu ?" tanyanya.<br />

Sikakek memeluk To liong to erat2. "Kau kira aku bocah usia 3 tahun?" katanya dengan suara<br />

gusar. "Jangan kau harap bisa akali aku". sesudah kena racun ia sebenarnya tidak berte<strong>naga</strong><br />

lagi, tapi setelah menelan pel yang di berikan oleh Jie Thay Giam sebagian te<strong>naga</strong> nya pulih<br />

kembali dan dapat mengerahkgn Lweekang untuk memeluk golok mustika.<br />

Dilain saat sebagai akibat dari pengarahan te<strong>naga</strong> dalam itu napasnya ter sengal2.<br />

"Kalau kau tidak mempermisikan, aku pun tidak ingin memaksa," kata Thay Giant seraya<br />

tertawa. "Sekarang sesudah kau memiliki golok mustika To Liong, siapakah yang bersedia<br />

untuk menurut perintahmu? Apakah karena melihat kau memeluk golok itu aku segera<br />

menurut segala kemauanmu? Benar2 menggelikan menurut pendapatku, kau adalah seorang<br />

yang baik tapi sebab percaya segala omongan gila pada akhirnya akan mengorbankan jiwamu<br />

sendiri. Hai! Malahan sampai dini detik kau masih belum tersadar juga."<br />

"Bahwa kau tidak bisa memerintah aku adalah suatu bukti bahwa golok itu sebenar nya tidak<br />

luar biasa sama sekali."<br />

Sikakek bengong dan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata. "Lau tee," katanya sesudah<br />

berpikir beberapa lama. "Sekarang kita mengadakan serupa perjanjian. Kau menolong jiwa ku<br />

dan aku akan membuka sebagian rahasia dari kebagusannya golok mustika ini. Apa kau<br />

mupakat?"<br />

Jie Thay Giam tetawa terbahak2. "Looliang dengan berkata begitu kau sungguh memandang<br />

rendah murid2 Boe tong," katanya.<br />

"Menolong manusia yang harus ditolong adalah tugas dari kami semua. Apakah kau kira<br />

dalam menolong orang kami mengharapkan pembalasan budi? Kau kena garam beracun, tapi<br />

aku sendiri tidak tahu racun apa adanya itu. Maka itulah sebagaimana kukatakan jalan<br />

satu2nya adalah meminta obat pemunah dari Hay see pay sendiri."<br />

"Tak mungkin!" kata situa sambil menggelengkan kepala.<br />

"Golok mustika ini telah dicuri dari dalam tangan Hay-see-pay. Mereka sangat membenci aku<br />

dan mereka pasti tak akan sudi menolong."<br />

"Dengan menyerahkan golok itu kepada mereka, segala sakit hati akan menjadi hilang." kata<br />

Thay Giam. "Perlu apa mereka mengambil jiwamu?"<br />

Tapi sikakek tetap menggeleng2kan kepala, "Kulihat kau mempunyai kepandaian yang sangat<br />

tinggi dan kau pasti bisa mencuri obat pemunah dari Hay-see-pay." katanya. "Pergilah curi<br />

obat itu dan tolonglah selembar jiwaku."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 76

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!