20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ahwa Son So sudah jatuh hati kepada pemuda yang tampan itu. Selain begitu, ia juga merasa<br />

senang mendengar pujian yang diberikan Coei San dan rasa permusuhannya terhadap pemuda<br />

itu lantas saja hilang.<br />

"In Kouw nio," katanya sambil tersenyum, "orang orang Hay See Hay dan Sin koen boen<br />

sudah datang semua. Disamping mereka, terdapat juga dua pemuda dari Koen loan pay.<br />

Lagak mereka agak sombong dan berbeda jauh dengan Thio gohiap yang tenama<br />

besar....hm...,Memang orang yang benar-benar berkepandaian tinggi tidak banyak tingkah"<br />

Baru ia berkata sampai disitu, dibelakang bukit mendadak terdengar bentakan: "Hai! Perlu<br />

apa kau membusuki nama orang dibelakangnya? Apa itu perbuatan seorang laki-laki ?"<br />

Berbareng dengan bentakan itu, dari belakang bukit dua pemuda usia dua puluh tahun lebih<br />

yang bertubuh kurus dan mengenakan jubah panjang wama kuning, sedang dipunggung<br />

mereka terselip sebatang pedang. Mereka menghampiri dengan paras muka menyeramkan.<br />

Pek Kwie Sioe tertawa nyaring, dan berkata dengan suara tenang: "Aha! Baru menyebut nama<br />

Co Coh, Co Coh lantas saja datang. <strong>Mar</strong>i, mari aku memperkenalkan kalian."<br />

Kedua Kiamtek (ahli pedang) Koen loan pay itu sebenamya sudah mau mengunjuk kegusaran<br />

mereka, tapi begitu melihat kecantikan So So mereka tertegun. Yang satu mengawasi sinona<br />

dengan mulut ternganga, yang lain melengos, tapi diam-diam melirik berulang ulang.<br />

Sambil menunjuk pemuda yang tengah mengawasi So So, Pek Kwie Sioe berkata: "Yang ini<br />

adalah Ko Cek Sang Tay kiamkek." Ia menengok kearah yang lain dan menyambung<br />

perkataannya : "Yang itu Chio Tauw Taykiamkek. Mereka berdua adalah pentolan-pentolan<br />

Koen loen pay. Nama Koen loan pay telah menggetarkan wilayah Barat dan dalam Rimba<br />

Persilatan, semua orang merasa kagum akan tingginya ilmu silat Koen loan. Maka itu, Ko dan<br />

Cio Taykimkek juga pasti memiliki kepandaian yang lain dari pada yang lain. Kali ini, dari<br />

tempat jauh mereka datang di Tionggoan dan mereka pasti akan memperlihatkan kepandaian<br />

istimewa supaya kita semua bisa menambah pengalaman.<br />

Mendengar perkataan itu yang dikeluarkan nada mengejek, Coei San menduga, bahwa kedua<br />

pemuda itu akan segera menghunus senjata, atau sedikitnya, akan membalas dengan kata-kata<br />

tajam. Tapi diluar dugaan, mereka hanya manggut-manggut, tanpa mengeluarkan sepatah<br />

kata. Setelah mengawasi muka merah, baru Coei San tahu sebab musababnya. Mereka teryata<br />

seperti orang linglung karena dipengaruhi dengan kecantikan In So So.<br />

Coei San merasa geli. "Nama Koen loan pay tersohor dikolong langit dan dikenal sebagai<br />

malaikat dalam ilmu silat pedang," pikimya "Sungguh sayang murid-muridnya yang datang<br />

kemari adalah manusia-manusia rendah."<br />

Tapi sebenamya, meskipun Ko Cok Sang dan Chio Tauw beradat sombong, mereka bukan<br />

manusia rendah yang gemar dengan paras cantik. Yang menjadi soal ialah karena memang So<br />

So terlalu cantik dan memiliki sifat-sifat seperti besi barani, yang dapat membetot semangat<br />

orang. Dengan mengingat, bahwa mereka adalah manusia manusia biasa, apapula usia mereka<br />

masih begitu muda, maka sikap yang menggelikan itu dapat dikatakan jamak.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 155

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!