20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Alis nona In berdiri dan kedua matanya melotot. "Aku tak perlu diobati olehmu!" katanya.<br />

"Lenganmu sudah terluka lama sekali dan jika tidak segera diobati, aku kuatir .... aku kuatir<br />

akan keselamatan jiwamu," kata Coei San.<br />

"Memang paling baik jika aku mampus," kata nona In dengan suara ketus "Kalau jiwaku<br />

melayang, kaulah yang sudah mencelakakan aku"<br />

Mendengar kata-kata yang tidak beralasan itu, Coei San jadi heran "Eeh!" katanya "Kau telah<br />

dilukakan oleh orang Siauw lim sie, mengapa kau menyalahkan aku?"<br />

"Kalau aku tidak melakoni perjalanan ribuan lie untuk mengantar Jie Samkomu ke Boe tong<br />

san, aku tentu tak akan bertemu dengan enam penjahat itu," kata si nona.<br />

"Sesudah enam bangsat itu merampas Jie Samkomu, kalau aku berpeluk tangan, lenganku<br />

tentu takkan terluka. Dan jika kau datang terlebih siang dan memberi bantuan, aku pasti tidak<br />

akan sampai terluka."<br />

Coei San lantas saja mengangkat kedua tangan nya dan berkata: "Benar. Aku yang rendah<br />

menawarkan bantuan kepada nona, untuk membalas sebagian kecil saja dari budimu yang<br />

sangat besar."<br />

Nona In melengos, "Apa kau mengaku bersalah ?" tanyanya.<br />

"Bersalah apa ?" menegas Coei San.<br />

"Kau mengatakan aku kejam, pernyataan itu salah sama sekali," katanya dengan suara<br />

mendongkol. "Hweeshio-hweeshio Siauw lim sie, Touw Tay Kim dan kawan kawannya<br />

semua pantas dibunuh."<br />

Coei San menggelengkan kepala. "Biarpun lengan nona terkena piauw tapi kau masih dapat<br />

ditolong," katanya. "Samsoeko terluka berat, tapi is masih hidup. Andaikan ia tak dapat<br />

diobati, paling banyak kita cari biang keladinya. Biar bagaimana pun juga, tidak pantas nona<br />

<strong>membunuh</strong> puluhan orang."<br />

Si nona mendelik dan parasnya berubah gusar. "Kau tetap menyalahkan aku ?" bentaknya.<br />

"Apakah yang menimpuk lenganku dengan Bweehoa piauw bukan orang Siauw lim sie?<br />

Apakah Liong boen Piauw kiok bukan dibuka oleh orang orang Siauw lim sie?"<br />

"Murid-murid Siauw lim sie tersebar di kolong langit, jumlahnya ribuan, malah mungkin<br />

laksaan orang," kata Coei San dengan suara sabar.<br />

"Nona hanya diserang dengan tiga batang piauw. Apakah untuk membalas sakit hati itu kau<br />

ingin menbunuh semua murid Siauw lim sie?"<br />

Karena kalah bicara, si nona jadi semakin gusar. Mendadak ia mengangkat tangan kanannya<br />

dan menghantam tiga piauw yang tertancap di lengan kirinya. Keruan saja ketiga senjata<br />

rahasia itu amblas kedalam daging dan luka jadi bertambah hebat.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 142

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!