20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dalam paras duka Yo Siauw meng geleng2kan kepalanya.<br />

"Bisa!" kata Pheng Eng Giok sekonyong2. "Thio Tayhiap memiliki ilmu silat yg sangat tinggi<br />

dan rasa perikemanusiaan yg sangat luhur. Disamping itu, Thio tayhiap telah membuang budi<br />

yang besar luar biasa kepada kita. Sampai mati, kita semua tak akan bisa membalas budi itu.<br />

Kalau sekarang kita ramai2 mengangkat kau sebagai Kauw Coe turunan ketiga puluh empat,<br />

maka sebagai Kauw Coe kau bisa memerintah kita semua untuk masuk ke jalan2 rahasia itu.<br />

Kalau di perintah oleh Kauw Coe sendiri kita tidak melanggar peraturan yang sudah<br />

ditetapkan."<br />

Mendengar usul Pheng Eng Giok, semua orang yg sudah mempunyai niatan untuk<br />

mengangkat Boe Kie sebagai Kauw Coe, dengan serentak menyatakan setuju.<br />

Tapi Boe Kie menggoyang2kan tanganya. "Tak bisa, ini tak bisa!" katanya. "Boanpwee masih<br />

terlalu muda dan berpengetahuan terlampau cetek. Boanpwee tidak mempunyai kemuliaan<br />

apapun jua. Bagaimana boanpwee bisa menerima tanggung jawab yang sedemikian berat?<br />

Disamping itu, Thay soehoe jg pernah memesan, bahwa boanpwee skali kai tidak boleh<br />

masuk kedalam kalangan Beng Kauw. Dengan merasa sangat menyesal, boanpwee tidak bisa<br />

menerima usul Pheng Tay soe."<br />

"Boe Kie aku adalah kakekmu dan sebagai kakek, aku sekarang memerintahkan supaya kau<br />

masuk kedalam Beng Kauw," kata In Thia Ceng. "Andai kata dalam ikatan denga kau<br />

kedudukan sebagai kakek tidak lebih tinggi dari Thay soehoemu, tapi sedikitnya sebagai<br />

kakek aku tidak jauh lebih rendah dari guru besar itu. Sekarang, dengan menggunakan<br />

Kekuasaan sebagai kakek, aku memudahkan perintah Thay soehoemu. Kalau kau menerima,<br />

orang luar pasti tak akan bisa menyalahkan kau. Tapi biar bagaimanapun jua, aku<br />

menyerahkan segala keputusan kepada pertimbanganmu sendiri.<br />

Dengan ditambah seorang paman, kita jadi terlebih kuat, menyamnung In Ya Ong. Kata<br />

orang, bertemu dengan paman seperti bertemu dengan orangtua sendiri. Orang tuamu sudah<br />

meninggal dunia dan aku sebagai pamanmu, bisa menggantikan kedudukan orangtua mu.<br />

Mendengar perkataan kakek dan pamannya, Boe Kie berduka dan serba salah. Sambil<br />

menghela napas, ia berkata, Waktu berada dalam jalan rahasi, aku telah mendapatkan surat<br />

wasiat mendiang Yo Kauw Coe. Aku mengambil surat itu unutk diperingatkan kepada kalian.<br />

Dan surat tersebut, mendiang Yo Kauw Coe memesan supaya ayah angkatku, Kamo mo Say<br />

Ong, diangkat menjadi Kauw Coe untuk sementara waktu.<br />

Thio tay hiap, kata Pheng Eng Giok, Seorang laki2 tidak boleh terlaku berkukuh dalam hal2<br />

kecil. Seorang laki2 haris bisa menyesuaikan dii dengan perubahan2 bersar dalam dunia.<br />

Sekarang Cia Soen tidak berada disini. Maka itu, aku sekarang mengusulkan, supaya sesuai<br />

dengan keinginan mendiang Yo Kauw Coe, Thio tayhiap menduduki kursi Kauw Coe, untuk<br />

sementara waktu.<br />

Benar! Benar! menyambut semua orang.<br />

Dalam menghadapi bencana Boe Kie akhirnya mengambil keputusan cepat. Yang paling<br />

penting menolong jiwa yang lain boleh didamaikan belakangan, pikirnya. Sesudah para<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 818

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!