20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

erat telah membangunkan semangat. Sehabis makan kue-kue mereka segera merundingkan<br />

usaha untuk melawan musuh.<br />

Swee Poet Tek menaruh karung di samping kakinya. Boe Kie lapar dan haus tapi ia tak berani<br />

bersuara atau bergerak. Yang hadir berjumlah tujuh orang tapi seperti enam karena Leng<br />

Kiam tak pernah membuka mulut.<br />

Sesudah berunding beberapa lama, Pheng Hweeshio berkata, Cie san Liong-ong dan Kim mo<br />

Say-ong tak ketahuan ke mana perginya, sedang mati hidupnya Kong beng Yoe-soe juga<br />

belum dapat dipastikan. Mereka bertiga tak usah dimasukkan ke dalam perhitungan. Di pihak<br />

kita, bentrokan antara Ngo Beng-kie dan Peh Bie-kauw yang makin lama makin hebat dan<br />

kedua belah pihak menderita kerusakan besar. Andaikata mereka bisa berdamai dan bisa<br />

datang ke sini, jangankan hanya enam, dua belas atau delapan belas partaipun pasti akan dapat<br />

dipukul mundur.<br />

Seraya menyentuh karung dengan ujung kaki, Swee Poet Tek berkata, Bocah ini berada di<br />

dalam Peh Bie-kauw dan iapun telah berbudi besar kepada Ngo Beng-kie. Mungkin sekali<br />

dikemudian hari ia akan memainkan peranan penting dalam usaha mendamaikan permusuhan<br />

di antara kita.<br />

Wie It Siauw tertawa dingin. Sebelum Kauwcoe dipilih, perselisihan dalam kalangan agama<br />

kita pasti tak akan bisa dibereskan, katanya.<br />

Manusia yang paling tinggi kepandaiannya tak akan berhasil mendamaikan kita. Co-soe cia,<br />

aku yang rendah ingin mengajukan sebuah pertanyaan kepadamu. Sesudah musuh dipukul<br />

mundur, siapakah yang akan didukung olehmu untuk menjadi Kauwcoe?<br />

Siapa yang bisa mendapatkan Seng Hwee-leng dialah yang jadi Kauwcoe, jawabnya tawar.<br />

Ini adalah peraturan agama kita. Perlu apa kau bertanya lagi?<br />

Wie It Siauw tertawa nyaring. Seng Hwee-leng sudah hilang kira-kira seratus tahun, katanya.<br />

Apakah sebegitu lama Seng Hwee-leng tidak muncul, sebegitu lama juga Beng-kauw tidak<br />

mempunyai Kauwcoe? Bahwa enam partai persilatan sudah berani menyerang adalah karena<br />

mereka tahu terjadinya perpecahan di dalam Beng-kauw.<br />

Wie heng, kau benar, kata Swee Poet Tek. Po-tay Hweeshio tidak miring ke manapun juga.<br />

Aku bukan orang partai In, juga bukan dari partai Wie. Siapapun juga menjadi Kauwcoe<br />

disetujui olehku. Yang penting, kita harus mempunyai Kauwcoe. Andaikata belum ada<br />

Kauwcoe, untuk sementara waktu, boleh juga diangkat seorang wakil Kauwcoe. Kalau tak ada<br />

orang yang memegang tampuk pimpinan, bagaimana kita bisa melawan musuh secara teratur?<br />

Aku menyetujui pendapat Swee Poet Tek, kata Tiat Koan Toojin.<br />

Paras muka Yo Siauw lantas saja berubah, Apa maksud sebenarnya kedatangan kalian?<br />

tanyanya. Apa kalian mau membantu atau mau menyusahkan aku?<br />

Cioe Tian tertawa terbahak-bahak. Yo Siauw, katanya. Apa kau rasa aku tak tahu maksudmu<br />

mengapa kau tetap tak mau memilih seorang Kauw coe? Sebegitu lama Beng-kauw belum<br />

punya Kauwcoe, begitu juga kau sebagai Kong Beng Co-soe, yang mempunyai kedudukan<br />

paling tinggi. Huh-huh!...bukankah benar begitu? Tapi meskipun kau menduduki kursi<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 692

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!