20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

sebab disitu ada huruf yan itu, yang berarti "walet" sedang "sembilan" walet, bilangan<br />

"sembilan" (kioe) diambil dari namanya Kiong Kioe Kee.<br />

"Kenapa kau mengambil bendera mereka itu?" ia tanya dengan heran.<br />

"Kouwya toh baba mantunya Peh bie kauw!" menyahut In Boe Lok. "Dan Kie Thian Pioe dan<br />

Kiong Kioe Kee ketiga orang itu makhluk-makhluk macam apa? Mereka tahu bahwa mereka<br />

hutang budi kepada Boe tong Cit hiap, kenapa mereka masih mau pergi kepada Sin chio Tin<br />

pat hong, si tua bangka she Tam di Kay hong itu? Agar si tua bangka datang berurusan<br />

dengan Kouw ya? Bukankah itu terlalu tidak pantas? Sebenarnya Looya dan Thay thay hanya<br />

menugaskan kepada kami untuk mengantar hadiah kepada Kouwya, tetapi setelah dapat<br />

mendengar kata kata ketiga orang piauwsoe itu yang kurang ajar....."<br />

"Sebenarnya mereka tidak kurang ajar..." kata Coei San.<br />

"Benar, sebab Kouwya sangat bijaksana dan pemurah," kata Boe Hok, "Tetapi kami yang<br />

tidak dapat menahan sabar sudah lantas membereskan mereka semuanya dan mengambil<br />

sekalian bendera mereka ini....."<br />

Thio Coei San terkejut. Ia tahu Kie Thian Pioe bertiga adalah Piauwsee piauwsoe kenamaan.<br />

Meskipun mereka itu bukan orang Rimba Persilatan nomor satu, mereka mempunyai masing<br />

masing kepandaian sendiri sendiri. Kenapa dua orang sebawahan In Thian Ceng ini<br />

memandang mereka enteng sekali?<br />

Umpama In Noe Hok ngoceh saja, toh bendera ketiga piauwkiok itu telah berada ditangan<br />

mereka berdua. Bukankah jangan kata mengambilnya dengan berterang, dengan jalan<br />

mencuripun sukar? Maka itu, apa mungkin mereka merobohkan tiga Piauwsoe itu dengan<br />

obat atau hio pulas?<br />

"Bagaimana caranya bendera ini diambil dari tangan mereka?" akhirnya ia tanya.<br />

"Ketika itu Jie tee Boe Lok menantang mereka", Boe Hok memberikan keterangan. "Tempat<br />

yang dipilih yalah pintu luar kota selatan. Mereka bertiga, kamipun bertiga."<br />

"Pertaruhan kita yalah jikalau mereka yang kalah, mereka mesti menyerahkan bendera mereka<br />

dengan mereka mesti mengutungkan sebelah tangan sendiri serta untuk selanjutnya tidak<br />

dapat mereka menaruh kaki, sekalipun satu tindak di wilayah propinsi Ouw pak."<br />

Coei San jadi bertambah heran. Hebat pertaruhan itu. Ia jadi semakin tidak berani memandang<br />

enteng kepada kedua Koankee itu.<br />

"Bagaimana kemudian jadinya?" ia tanya pula.<br />

"Kemudian tidak ada apa apa yang aneh" kata Boe Hok. "Mereka itu menyerahkan bendera<br />

mereka serta masing-masing menabas kutung lengan mereka yang kanan seraya mengatakan<br />

untuk seumur hidupnya mereka tidak akan menginjak pula wilayah Ouw pak."<br />

Diam-diam giris hatinya Coei San. Pikirnya: "Benar-benar telengas orang-orang Peh bie kauw<br />

itu..."<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 333

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!