20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

segolongan dengan dia, tapi kita harus mengaku, bahwa dia itu seorang manusia yang jarang<br />

terdapat dalam dunia ini. Kalau begitu ditusuk, ia bisa segera datang kepadaku, mungkin<br />

sekali mata kanannya tidak sampai menjadi buta. Tapi sekarang sudah tidak dapat diobati<br />

lagi."<br />

Ia menengok kepada Boe Kie dan berkata pula: "Dari mana kau belajar ilmu Tiam Toat Boe<br />

tong pay?"<br />

"Soepeh." kata Gie Coen, "saudara kecil itu adalah putera Thio Ngohiap dari Boe tong pay."<br />

Ouw Ceng Goe kaget dan paras makanya lantas saja berubah gusar. "Murid Boe tong pay?" la<br />

menegas, "Perlu apa kau membawa dia kemari?"<br />

Gie Coen lantas saja menuturkan cara bagaimans Thio Sam Hong telah menolong dia dan<br />

puteri Cioe Coe Ong waktu mereka diubar-ubar oleh kaki tangannya kaizar Goan disungai<br />

Han soei. Sesudah selesai bercerita, ia akhirnya berkata: "Sesudah menanggung budi yang<br />

begitu besar teecoe memohon supaya Soepeh suka membuat kecualian dan sudilah Soepeh<br />

menolong jiwa saudara kecil ini."<br />

Sang paman guru mengeluarkan suara dihidung, "Gie Coen, kau sungguh seorang yang royal<br />

dengan janji-janjimu," ejeknya. "Hem.... yang ditolong Thio Sam Hong adalah kau, bukan<br />

aku. Lagi kapan aku pernah membuat kecualian dalam kebiasaanku?"<br />

Gie Coen segera berlutut dan manggutkan kepalanya berulang-ulang. "Soepeh." katanya,<br />

"ayah saudara kecil itu adalah seorang laki-laki sejati yang lebih suka menggorok leher dari<br />

pada menjual sahabat. Dia sendiri, meskipun masih kecil, mempunyai jiwa seorang kesatria.<br />

Teeeoe menjamin, bahwa dia seorang baik."<br />

"Apa? Orang baik?" Ceng Goe mengejek pula. "Ada berapa banyak orang baik dalam dunia?<br />

Kalau dia bukan murid Boe tong pay, masih tidak apa. Dia murid sebuah partai yang lurus<br />

bersih, mengapa dia harus meminta pertolongan dari agama sesat ?"<br />

"Ibu saudara Thio adalah puteri Peh bie Eng ong In Kauwcoe," kata Gie Coen. "Dengan<br />

demikian, dapatlah dikatakan, separuh badannya adalah dari agama kita."<br />

Mendengar keterangan itu, hati Ouw Ceng Goe tergerak juga: "Oh, begitu. Kau bangunlah."<br />

kataanya, "Dia putera In So So dari Peh bie kauw. Kalau begitu lain urusan." Ia lalu<br />

mendekati Boe Kie dan berkata dengan suara hangat. "Anak, aku selamanya mentaati<br />

peraturan bahwa aku tidak akan menolong orang orang dari partai lurus bersih. Ibumu adalah<br />

anggauta dari agama kita. Tapi sebelum mengobati, aku ingin kau berjanji, bahwa sesudah<br />

sembih, kau harus pulang ketempat kakekmu, yaitu Peh bie Eng ong ln Kauwcoe, dan kau<br />

harus masuk kedalam agama Peh bie kauw. Dengan lain perkataan, kau harus meninggalkan<br />

partai Boe tong pay"<br />

Sebelum Boe Kie menjawab, Gie Coen sudah mendahului. "Soepeh, hal itu tidak bisa<br />

kejadian. Sebelum menyerahkan saudara Thio kepada Teecoe, Thio Sam Hong Thio Cinjin<br />

sudah mengatakan terang terangan, bahwa kita tidak boleh memaksa dia masuk kedalam<br />

agama kita dan juga andaikata dia sembuh, Boe tong pay tidak menanggung budi dari agama<br />

kita"<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 422

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!