20.06.2013 Views

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

kisah_membunuh_naga_tamat.pdf 5043KB Mar 29 ... - Directory UMM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Goan-tin tertawa, Dengan saudara kecil itu aku tidak bermusuhan, katanya. Di samping itu,<br />

iapun bukan anggota Mo-kauw, tak bisa salah lagi, ia ditangkap Po-tay Hweeshio dengan<br />

maksud jahat. Memang, orang-orang Mo-kauw memang biasa berlaku kejam dan melakukan<br />

perbuatan-perbuatan terkutuk.<br />

Boe Kie jadi serba salah. Ia tahu bahwa Goan-tin bukan manusia baik tapi ia tak ingin<br />

membinasakan orang. Selain itu, bila ia turun tangan maka dengan sendirinya ia berdiri di<br />

pihak Mo-kauw. Dengan sendirinya, ia bermusuhan dengan keenam partai persilatan,<br />

bermusuhan dengan Thaysoehoe (Thio Sam Hong), Boe Tong, Liok hiap, Cioe Jiak dan yang<br />

lainnya. Di mata orang-orang rimba persilatan, Mo-kauw dianggap sebagai agama sesat,<br />

semacam agama siluman. Perbuatan Wie It Siauw yang suka mengisap darah manusia dan<br />

perbuatan ayah angkatnya yang sering <strong>membunuh</strong> sesama manusia secara sembarangan<br />

merupakan bukti-bukti dari perbuatan-perbuatan yang tak pantas. Thaysoehoe pernah<br />

berpesan bahwa biar bagaimanapun juga ia tak boleh bergaul atau berhubungan dengan<br />

orang-orang Mo-kauw supaya dia tidak usah menghadapi bencana yang tak perlu. Dia ingat<br />

juga pengalaman mendiang ayahnya. Karena sang ayah menikah dengan ibunya yang Mokauw,<br />

maka ayahnya mati bunuh diri. Ia ingat pula bahwa Goan-tin adalah murid Kong Kian<br />

Taysoe. Dalam usaha untuk menuntun ayah angkatnya ke jalan lurus, pendeta suci itu telah<br />

rela menerima tiga belas pukulan Cit siang-koen sehingga akhirnya mengorbankan nyawanya.<br />

Itulah pengorbanan yang sangat mulia yang jarang terjadi dalam dunia luas ini. Apakah ia bisa<br />

<strong>membunuh</strong> murid seorang yang begitu mulia? Selain itu, iapun ingat bahwa sesudah<br />

menerima ajaran Siauw Lim Kioe-yang kang dari Goan-tin, hubungan mereka adalah murid<br />

dan guru. Memang benar dengan membuka pembuluh darahnya pendeta itu mengandung<br />

maksud kurang baik. Tapi biar bagaimanapun juga aku toh tak jadi mati, katanya di dalam<br />

hati.<br />

Boe Kie adalah seorang manusi aygn tidak bisa melupakan kebaikan orang. Jika seseorang<br />

menyakiti dirinya, sesudah lewat beberapa lama ia selalu mencari-cari alasan untuk<br />

mengentengkan arti jahat dari perbuatan itu. Misalnya perbuatan Ho Thay Ciong Coe Tiang<br />

Leng dan Cioe Tin adalah perbuatan-perbuatan yang sangat kurang ajar tapi tanpa diminta di<br />

dalam hatinya ia sudah memaafkan orang-orang itu. Terhadap Goan-tin pun ia tak punya<br />

dendam lagi.<br />

Berulang kali Sweet Poet Tek mendesaknya tapi ia tetap tak bergerak. Akhirnya ia berkata,<br />

Swee Poet Tek Taysoe, cobalah kau mencari suatu cara supaya aku tak usah<br />

membinasakannya dan ia pun tak bisa mencelakai kalian.<br />

Swee Poet Tek tak menyahut. Mana ada cara yang begitu?<br />

Beberapa saat kemudian, Pheng Eng Gioklah yang membuka mulut, Saudara kecil, kau<br />

seorang yang sangat mulia dan kami semua merasa sangat kagum. Sekarang begini saja,<br />

tolong kau totok Giok tong hiat di dada Goan-tin. Totokan ini takkan membahayakan dirinya.<br />

Ia hanya tak bisa mengerahkan Lweekang untuk beberapa jam. Aku akan memerintahkan<br />

orang untuk mengantarnya turun dari Kong Beng-teng dan kami berjanji bahwa kami takkan<br />

mengganggu selembar rambutnya.<br />

Sebagai orang yang ahli ilmu pengobatan, Boe Kie mengerti bahwa totokan pada Giok tong<br />

hiat hanya mencegah naiknya hawa murni dari bagian tian dan takkan mencelakai jiwa orang<br />

yang ditotok.<br />

To Liong To > karya Jin Yong > disadur oleh Boe Beng Tjoe > published by BuyanKaba 702

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!